Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Gak Mau Rugi

Siang tadi sambil menunggu paksu shalat jumat di Baranangsiang, Bogor, sengaja kupilih kedai ayam goreng terkenal Mc*, yang ada di seberang Masjid Raya Bogor. Kebetulan jam sudah menunjukkan pukul 11.15 WIB, waktu yang tepat untuk ngemil siang. Di dalam kedai cukup ramai. Untungnya aku masih mendapat tempat yang cukup asyik untuk sekedar rehat sejenak. Tak banyak makanan yang kupesan. Hanya 2 camilan ayam plus the tawar dingin.

Tak jauh dari mejaku tampak 6 anak laki-laki berseragam putih dari sekolah yang ada di dekat masjid raya. Semua tampak menikmati nasi plus ayam sambil sesekali bercanda. Melihat cara mereka makan, seolah mengodaku untuk membelinya. Ketika kulihat jam, ternyata hari sudah menunjukkan pukul 11. 40 WIB. Suara seruan shalat jumatpun lamat-lamat terdengar dari bangkuku. Tetapi mengapa anak-anak sekolah itu masih tampak santai saja?. Ingin rasanya kuhampiri meja mereka dan menyuruhnya segera pergi ke masjid. Waktu terus bergulir dan menunjukkan pukul 11.45 WIB dan mereka masih juga bercanda ria. Hati ini semakin tidak tenang. Karena mereka kan pemuda muslim dan siswa dari sekolah agama pula. Meskipun suara adzan sudah selesai, namun masih belum beranjak ke masjid juga. Apalagi nasi dan ayam di piring kertas mereka, sudah tandas dan berpindah ke perut mereka. Beberapa anak masih mencoba memakan sisa-sisa daging yang tertinggal di tulang ayamnya. Yang lainnya sudah ada yang mencuci tangan. Akhirnya pukul 11.50 WIB, 2 anak sudah beranjak pergi ke luar kedai. Tampaknya mereka akan segera pergi ke masjid. Sementara 4 lainnya, masih asyik dengan tulang ayamnya. Akhirnya pukul 11.55 WIB, sisa anak laki-laki lainnya, tampak bergegas ke masjid di seberang jalan.

Menyaksikan kelakuan mereka, aku jadi teringat si bungsuku yang sedang menuntut ilmu di kota lain. Terkadang saat pulang ke rumah, sampai menit-menit terakhir, tak kala suara iqomah telah terdengar, barulah ia bergegas ke masjid dekat rumah. Ketika di tanya mengapa baru berangkat di menit-menit terakhir, jawabannya supaya tidak menunggu lama. Ehmm, bisa jadi anak-anak yang kutemui di kedai ayam goreng tadi, punya pemikiran yang sama dengan bungsuku. Apalagi ayam goreng kesukaannya terhidang dihadapannya. Pastilah mereka tak mau rugi untuk menikmati ayam gorengnya hingga detik-detik terakhir.

Bisa jadi, dulu akupun mempunyai pemikiran yang sama dengan mereka. Tak mau rugi, tetapi sesungguhnya malah merugi. Karena sebenarnya dengan berangkat lebih awal ke masjid, ada banyak hal yang bisa dilakukan di sana. Yang pasti bukanlah hal-hal yang merugikan melainkan hal-hal baik yang (In syaallah) bakal menajdi pondasi hidup mereka. Namun, itulah proses kehidupan manusia dari mulai tak peduli, tak tahu, kemudian menjadi tahu lalu peduli. Semoga anak-anak kita tetap selalu dalam lindungan dan kasih sayang Allah SWT. Aamiin ya Allah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post