Hari ini, Tama Jadi Anak Baik
Hari ini, anak-anak PAUD Maskoki, bergembira, karena setelah kemarin libur sekolah, karena hari peringatan kemerdekaan Indonesia. Hari ini, anak-anak akan megikuti beragam lomba khas tujuhbelasan. Hari ini juga, para siswa dan guru-guru memakai baju nuasa merah putih. Anak perempuan banyak yang memakai pita merah dikombinasikan dengan pita putih, jadi semakin imut-imut.
Di awal pagi, kami memulai dengan upacara bendera. Kami membentuk lingkaran dengan bendera di tengah lingkaran. Hari ini, hampir semua siswa masuk, tak terkecuali Tama. Tak seperti biasanya, Tama datang dengan tenang dan tepat waktu. Ia bahkan cukup tenang saat mengikuti upacara bendera, walau beberapa kali masih iseng, mencolak-colek temannya. Untungnya, yang di colek, sudah paham, dan mencoba tidak meresponnya. Lomba demi lomba berjalan dengan lancar dan semua anak menikmatinya. Kulihat, Tama juga menikmati pertandingan, walaupun, di setiap lomba, ia berusaha ikut serta, dan itu sebenarnya menyalahi kesepakatan bersama. Namun demikian, aku masih bisa mentolerir kelakuannya. Saa, guru-guru sibuk mempersiapkan peralatan lomba, aku menawarkan Tama, untuk membantu, membereskan peralatan yang masih berantakan. Tama sangat responsive dan dengan senang hati, ia segera merapihkannya.
Selesai lomba, saatnya makan snack bersama. Melihat piring-piring berisi snack yang mulai di taruh bu Neng di atas meja, Tama tak dapat menahan tangannya untuk segera mengambilnya. Upss.. segera kutahan tangannya dan piring sncak yang ada di tangannya, dengan cepat ku ambil, sambil mengingatkannya untuk mengikuti aturan. Tanpa perlawanan, Tama segera duduk dan berdoa bersama-sama. Saat makan bersama, kuperhatikan anak-anak asyik dengan piringnya masing-masing. Demikian juga dengan Tama. Dengan serius, dihabiskannya satu persatu snack yang ada di piringnya. Beberapa temannya, bahkan menawarkan makanan miliknya kepada Tama. Dan ia menerimanya dengan senang hati. Selesai makan, anak-anak mengumpulkan piring, sendok dan membuang sampah di tempat yang ditentukan. Tama dengan segera menawarkan dirinya untuk mencuci piring-piring tersebut. Ia mengatakan jika, ia sangat ingin mencuci piring, namun selalu dilarang oleh ibunya. Melihat kesungguhannya, aku mengizinkannya mencuci piring. Awalnya aku hanya memberikan dua piring saja, akan tetapi ia merajuk ingin mencuci seluruh piring plastik, yang jumlahnya 60 buah. Saat siswa lain, sibuk dengan tas dan peralatannya, kuintip Tama asyik mencuci piring. Dibagian akhir acara hari ini, semua siswa mendapat souvenir dari sekolah. Satu persatu, kupanggil dan kubagikan bingkisan kecil unuk di bawa pulang. Saat Queen, siswa play group, kuberikan bagiannya, ia mengatakan sesuatu yang membuatku terperanjat, “Bu guru, hari ini Tama jadi anak baik ya. Tidak nakal lagi”. Anak umur 3 tahun saja, bisa menilai seperti itu, artinya Tama secara pribadi sebenarnya, mengetahui kondisi dirinya sendiri. Kita, orang dewasalah yang seharusnya memahami masa peralihan mereka dan memberikan ruang untuk membuktikan bahwa ia mampu menaklukan dunia.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar