Hobby Karaoke
Sejak tinggal di Jepang, ada beragam pengalaman baru yang kudapatkan. Ya, bisa pengalaman baik ataupun yang kurang baik. Part time job, main boling, main ski, main karaoke dan pergi ke diskotik. Semua itu kulakukan, karena memang harus banyak hal-hal yang biasa terjadi di masyarakat Jepang. Sehingga ketika bermasyarakat dengan mereka, tidak gagap lagi. Tetapi tentunya ada batasan-batasan yang tetap harus kupatuhi sebagai seseorang yang bertanggungjawab.
Dari semua itu, yang paling kusenangi adalah main karaoke. Karena memang karaoke merupakan produk asli Jepang, sehingg kegiatan berkaraoke menjadi hal “wajib” dalam sebuah pertemanan. Kara artinya kosong dan Oke artinya orchestra. Jadi karaoke bisa diartikan sebagai nyanyian tanpa orchestra. Selain sebagai alat untuk melepas ketegangan alias stress, karaoke juga sebagai tempat latihan kepercayaan diri dan latihan bahasa Jeapng. Bagiku alasan nomor 2 dan 3 itu yang paling related.
Seperti pada hari itu, aku dan Jun, memang sengaja meluangkan waktu untuk berkaaoke bersama. Tak tanggung-tanggung, kami booking sebuah ruangan untuk 2 orang selama 12 jam. Usaha karaoke di Jepang memang sangat kreatif. Banyak rumah karaoke yang menyediakan paket karaoke sepuasnya, selama sehari penuh. Yang sudah tentu harganya jauh lebih murah dibanding karaoke jam-jam an. Karena hampir semua masyarakat Jepang menyukai karaoke, sehingga bisa dikatakan karaoke menjadi kebutuhan sekunder semi primer.
Karena sudah booking selama 12 jam, waktu yang cukup untuk bernyanyi, maka selain menyiapkan diri untuk bernyanyi, aku juga menyiapkan hal lain. Seperti camilan, minuman dan makan siang. Tentu saja, perlengkapan sholat dan handuk juga kubawa serta. Selain itu, aku juga sudah menyiapkan playlist lagu yang akan kunyanyikan. Karena memang salah satu tujuan berkaraoke adalah melancarkan bahasa Jepang, maka kamuspun tak ketinggalan kubawa serta.
Selama 12 jam, kami berdua benar-benar seperti kami yang berbeda dari biasanya. Kadang berteriak kadang menangis mengikuti lirik lagu yang dinyanyikan. Baru di Jepanglah aku menyanyi tanpa jaga image (jaim). Bebas lepas dan merdeka. Tak heran bukan sekali dua kali aku berkaraoke berjam-jam. Ternyata karaoke memang mengasyikkan, menyenangkan sekaligus menjadi media belajar. Belum pernah, karaokean,coba deh. Tapi kalau ketagihan tanggung sendiri ya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar