Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Jadi Guru Bukan Pilihanku, Tapi Takdirku

Jadi Guru Bukan Pilihanku, Tapi Takdirku

Mungkin ada yang tidak setuju dengan judul di atas. Tapi itulah kenyataannya. Sejak kecil hidup di komplek perumahan guru lantaran ibu menjadi kepala sekolah dan sejak kecil cari uang jajan hasil dari kerja kroyokan dengan kakak koreksi kertas ujian murid-murid SMEA bapak, tak menggerakan hati ini untuk jadi guru. Bukan lantaran gaji kecil, tapi Karana pekerjaan lain lebih terlihat keren di mata sipitku ini.

Pagi-pagi berangkat pakai hak tinggi, wangi, pakai tas high class, ikut rapat sana-sini, presentasi ini itu. Nyatanya terlihat lebih keren di banding menulis di papan tulis, menerangkan pelajaran, ngobrol dengan orang tua yang kadang nggak sinkron antara emosi dan pikirannya. .

Tapi itulah hidup, kenyataan kadang berbeda dengan impian. Walau sempat jadi orang kantoran hampir selama 19 tahun, yang rapat terus sepanjang hari, presentasi ini itu, menghadapi klien luar negeri, walau nyaris tak pernah pakai high heel. Nyatanya panggilan mengajar begitu kuat dan berhasil menarikku ke lingkungan yang selama ini kuhindari. Di mulai dari menjadi trainer di perusahaan, membuat modul pembelajaran sampai akhirnya mendirikan sekolah anak usia ini dan menjadi kepala sekolahnya.

Alhamdulillah, tahun ini, sekolah Maskoki sudah memasuki usia 12 tahun. Dan selam itu, kami sudah meluluskan 10 angkatan dengan total 330 siswa. Betapa bangganya kami, terutama aku, saat sedang berjalan atau berbelanja ada yang memanggil “ Bu Utie !!” dan mencium tanganku. Walau tidak selalu full mengajar di kelas, tetapi dalam seminggu selalu kuluangkan waktu untuk mengajar walau hanya 1-2 jam saja. Namun demikian, aku mengenal hampir seluruh siswa sekolah kami. Mengenali 60 siswa sangat tidak mudah. Tapi dengan segala kelucuan dan keunikan mereka, alhmadulillah mengenali orang per orangnya menjadi hal yang mungkin.

Zafran, anak lelaki yang sangat aktif dan kritis. Masuk sekolah sejak kelompok A, hampir tak pernah bisa diam. Ia selalu senang apabila diberikan tanggungjawab sebagai ketua kelas. Sejak naik ke kelompok B, Zafran menjadi lebih bertanggung jawab dan mulai menyukai Naya, seorang gadis cilik yang cantik jelita, teman satu kelompoknya. Al, biasa dipanggil demikian walaupun bukan nama aslinya. Agak sedikit berbeda dengan teman lainnya. Terutama pada kemampuan sosialisasi dengan teman lainnya, namun sangat mahir dalam menggambar. Gambarnya selalu membuatku terpana karena selalu di luar nalar dan tak pernah terpikirkan. Walau jarang berkomunikasi dengan temannya, tapi Al selalu meluangkan waktunya untuk menolong temannya yang kesulitan dalam pelajaran, terutama menggambar atau melukis. Earlyta, seorang gadis cantik dan riang gembira, namun seringkali insecured dengan dirinya. Sebelum kelas di mulai, Earlyta selalu mencari tahu kegiatan hari itu dan selalu berkata, “ aku nggak bisa”, bahkan kami, guru-gurunya, harus meyakinkannya , bahwa ia bisa dan dapat menyelesaikan tugas hari ini. Ada lagi, Attala, anak lelaki yang usianya paling tua di antara yang lain. Motivasinya up and down, kadang pagi semangat, menjelang siang hari, maunya hanya selonjoran di pojok ruangan dan tak mau mengerjakan apapun. Gambaran di atas, hanya sebagian perilaku anak-anak asuhku, yang kadang lucu, mengemaskan dan kadang sebagai media untuk meningkatkan kesabaranku.

Sabtu minggu ini, adalah hari terakhir mereka sebagai siswa PAUD., dan besok akan dibagikan sertifikat tanda selesai belajar.(STSB). Melihat pas photo yang terpampang di STSB, ada perasaan bangga karena telah membersamai mereka selama masa perkembangannya. Ada rasa sayang, karena ada banyak hal yang aku dapatkan dari mereka. Ada rasa ketakziman atas perkembangan diri mereka sebagai perwujudan dari kebesaran Tuhan.

Terima kasih anak-anakku, walau kalian tak lahir dari rahimku, namun bu Utie, sayang kalian. Teruslah bertumbuh dan berkembang. Kepakan sayap kalian dan terbanglah setinggi langit namun tetaplah melihat ke bawah karena disanalah kalian akan mendarat. Selamat menjadi anak SD!!!!!.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren. Panggilan hati lebih kuat. Semoga sehat selalu Bunda.

03 Jul
Balas

Alhamdulillah, domo arigatou gozaimasu. Salam sehat juga untuk Bunda Nanik

03 Jul



search

New Post