Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kan Merdeka Belajar

Pagi hari itu, anak-anak ramai bercerita tentang rumah. Ada yang bercerita tentang halaman di rumah kakeknya, tentang kamarnya dan masih banyak lainnya. Atas dasar itulah, project kali ini adalah membuat rumah. "Teman-teman, di gambar ini ada contoh rumah orang Eskimo di benua Antartika, namanya Iglo. Rumah iglo terbuat dari bongkahan salju yang dipadatkan dan dibentuk seperti ini. Ada juga rumah Honai khas dari Papua, yang terbuat dari rumput kering", terangku sambil memperlihatkan gambar-gambar rumah dari beragam tempat.

Setelah menyampaikan informasi lainnya , anak-anak kuminta untuk membuat rumah yang mereka inginkan. Sengaja tak kuajari cara membuatnya. Namun jika mereka meminta tolong, aku akan memberikan arahan. Nyatanya, sebagian besar anak, sudah asyik mengutak-atik kardus, kertas dan bahan lain yang disediakan. Beberapa terlihat masih bingung mau memulai dari mana. Sambil berkeliling kuperhatikan aktivitas masing-masing anak sambil sesekali memberikan arahan. Tampak beragam bentuk rumah sudah mulai terbentuk.

Project pembuatan rumah berlangsung hingga keesokan harinya. Hingga tiba saat presentasi. Kuminta satu persatu maju. " Ini ceritanya rumah tikus, Bu. Tikusnya masuk dari sini" ujar Abizar. "Ini rumah tenda, Bu. Jadi setiap hari aku bisa kemah". " Ini rumah perahu, Bu. "Ceritanya rumah kelinci, ada banyak wortel". Beragam rumah berhasil mereka bangun. Bahkan rumah yang tak terpikirkan olehku sekalipun. "Bu Utie, Tama buat rumah robot", terang Tama saat kuminta menjelaskan karyanya. "Kok rumahnya gak pakai kertas Bu?", usik Azka. Rumah yang dibangun Tama memang memakai tabung silinder plastik bekas lem yang dirangkai bersama beberapa tutup bekas tempat lem. Tama menyusunnya sedemikian rupa sehingga membentuk seperti pesawat ulang Alik yang siap diluncurkan. "kalian boleh memakai bahan apa saja. Kebetulan Tama tadi menemukan tempat bekas lem. Sedangkan yang kamu pakai adalah kertas dan kardus. Sebenarnya semua bahan boleh kamu pakai kok". Azka terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya tanda setuju. "Ok yang terakhir silahkan, Januar. Kamu buat rumah apa?". " Eee, ini rumah kena bom, Bu", ujar Januar pelan. Seketika teman-temannya tertawa. Kulihat Januar tertunduk malu." Wah hebat Januar bisa membuat rumah kena bom. Idenya dari mana ya, sayang?". "Iya semalam aku lihat di tv, ada rumah kena bom"...

Melihat model rumahnya, memang persis seperti rumah kena bom, yang hancur lebur bagian bawahnya, kecuali atapnya yang masih tampak seperti atap pada umumnya. Don't worry sayang, ini merdeka belajar...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pentigrafnya keren

19 Nov
Balas

Alhamdulillah, terima kasih supportnya bunda Risma. salam literasi

20 Nov



search

New Post