Ketika Bocil Belajar Keadilan
Kulihat di meja ada 4 buah Coco crunch yang masih tersisa. Semula bingung mau diapakan Snack-snack itu. Jika diberikan begitu saja, sudah pasti kurang. Karena jumlah siswanya saja ada 30 orang. Saat sedang berpikir keras, tiba-tiba Fathan mendekat.
"Bu, tadi aku di tonjok sama Arshelo".
"Kenapa sampai Arshelo menonjok kamu?".
"Tadi aku sebenarnya tonjok dia juga Bu. Tapi aku bercanda doang. Eh Arshelonya tonjok beneran". Ucap Fathan membela diri.
"Ya pantas saja, Arshelo balik menonjokmu, karena kamu dulu kan yang memulainya".
Mendengar itu Fathan terdiam sambil mengangguk pelan. Terusik dengan cerita Fathan, akhirnya kutemukan cara untuk menghabiskan Coco crunch yang tersisa sambil memberikan pengalaman bagaimana menyelesaikan masalah secara baik kepada anak-anak.
"Teman-teman, coba buat kelompok ya. Satu kelompok berisi 7 orang". Seketika suasana kelas menjadi ramai, dan akhirnya terbentuklah 4 kelompok.
"Setiap kelompok akan ibu beri 1 paket Coco crunch. Kalian harus membagi isi Coco crunch ini secara adil pada seluruh anggota kelompok. Tidak ada yang berebut atau menangis ya. Jika terjadi keributan, mohon maaf Coco crunch nya ibu ambil".
Kulihat masing-masing kelompok mulai membuka buku bungkus Coco crunch yang menaruhnya di atas piring yang sudah disediakan. Kelompok Kesya, sudah membagi Coco crunch yang ada kepada 7 anggotanya. Demikian juga dengan kelompok Azhar.
"Bu, gimana nih, kita kan jumlahnya 7 orang semua dah dapat dua-dua. Terus ada sisa 4 buah saja. Masih kurang 3 lagi". Terang Havika padaku.
"Coba di pikir, bagaimana caranya sisa 4 buah Coco crunch itu, bisa semua kebagian", pancingku.
Kulihat semua kelompok memiliki problem yang sama. Karena memang satu bungkus Coco crunch terdiri dari 18 biji.
"Bu, punyaku di ambil Tama nih. Aku cuma kebagian 2 aja. Tama sudah ambil 3 juga". Ku dengar Fathan mengeluh.
"Ingat teman-teman, tadi pesan Bu Utie apa? Tidak ada tangis dan perebutankan. Coba semua group saling bicara. Bagaimana Sisa 4 Coco crunch bisa dinikmati oleh semua anggota?".
Akhirnya tibalah saat presentasi. " Ok , group 1, bagaimana caranya membagi Coco crunch kalian?".
"Tadi semuanya dapat dua-dua. Terus sisanya ada 4, saya potong kecil-kecil, terus di bagiin", terang Kesya dengan bangga.
"Alhamdulillah, kelompok 1 sudah bisa membagi dengan adil Coco crunchnya ya".
"Ok, sekarang kelompok 2".
"Tadi kan semuanya dapat dua-dua. Sisanya ada 4. Tapi Dimas, Arshelo sama Rafif gak mau lagi. Ya udah sisanya buat yang mau aja", terang Abizar.
"Alhamdulillah, Rafif, Arshelo dan Dimas mau mengalah dengan yang lain ya".
"Terus, kelompok 3, bagaimana ?".
Kulihat tadi kelompok 3 sempat ada perebutan. Tapi kubiarkan mereka menyelesaikannya sendiri.
"Sisanya aku potong kecil-kecil Bu, biar semuanya kebagian", jawab Azhar.
"Alhamdulillah, itu tindakan yang baik, jadi gak ada yang berebut lagi ya".
"Kelompok 4 bagaimana ?".
"Sisa Coco crunchnya dimakan sama yang mau aja, bu ", jawab Januar.
Alhamdulillah, anak-anak sudah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan kesepakatan kelompoknya. Yang awalnya kuatir mereka akan saling menyakiti, ternyata dapat saling mengerti dan menerima keputusan kelompok dengan lapang dada.
Misson Accomplished !!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar