Riza, tak habis pikir, orangtuanya selalu menolak piliihan hatinya. Padahal sebagai laki-laki ia sudah siap untuk mengarungi kehidupan bersama pilihan hatinya. Sebenarnya pilihan hati Riza, bukan orang sembarangan. Orangtua pacaranya pengusaha terkenal dan Ayu, sang kekaksih, cantik dan berperilaku baik. Yang Riza tak habis mengerti, mengapa orangtuanya, terutama ibunya, sangat tidak senang jika ia terus berhubungan dengan Ayu, hanya lantaran keyakinan mereka yang berbeda. Baginya, keyakinan adalah hal yang paling pribadi bagi setiap manusia dan tidak boleh ada paksaan. Namun karena sang ibu terus bertahan dengan pendangannya, akhinrya Riza mengalah dan memutuskan hubungannya dengan Ayu walau hatinya menolak. Walaupun demikian, Riza tak patah semangat dan mengajukan syarat kepada orangtuanya. Jika nanti Riza kembali memiliki kekasih baru dan oranguanya kembali tidak setuju dengan pilihannya, maka ia akan melukai dirinya sendiri. Akhirnya oranguanya setju dengan perjanjian tersebut.

Beberapa bulan setelah kejadian tersebut, Riza kembali membawa seorang gadis cantik keturunan ras tertentu. Gais tersebut bukan hanya cantik, baik dan menawan, tetapi juga memiliki keyakinan yang sama dengan Riza. Ia merasa, pilihannya kali ini pasti tepat. Saat Riza mengenalkan kekasih hatinya mamanya tampak biasa saja, tetapi Riza terus mengingatkan perjanjiannya. Memang, tidak ada masalah prinsip yang dapat mengganjal hubungan mereka. Namun, naluri keibuannya mengatakan bahwa pacara anaknya bermasalah. Tetapi apa daya, karena ia tidak ingin terjadi sesuatu dengan Riza, maka dengan terpaksa mereka menyetujui pernikahan Riza dan kekasihnya. Pesta penikahan megah dirancang sedemikian rupa, dengan tamu undangan mencapai 1000 orang.

Dua-tiga bulan kemudian, istri Riza, memberikan kabar gembira bahwa ia hamil. Riza dan orangtuanya, sangat senang karena akan menjadi cucu pertama dikeluarganya. Apalagi diketahui, bukan hanya 1 bayi, melainkan 2 bayi sekaligus. Hingga tibalah saat sang istri melahirkan, Riza yang masih menjadi staff di sebuah rumah sakit, meminta bantuan orangtuanya untuk membiayai pesalinan istrinya. Akhirnya ibunda Riza memutuskan untuk membantu istri Reza mengasuh anak kembanrya selama 1 bulan. Namun, mendadak istri Riza menelpon ibu kandungnya untuk datang menggantkan mertuanya. Karena tak mampu menolak, akhirnya, ibunda Riza terpaksa kembali ke rumahnya. Hingga suatu saat, Riza terpaksa harus tugas ke Luar negeri selama 1 minggu. Hatinya agak tenang, karena walaupun ia tak ada di rumah, namun ibu mertuanya ada dan membantu mengurus anak-anaknya. Akan tetapi alangkah terkejutnya Riza, saat kembali ke rumahnya, ia mendapati rumahnya berantakan. Barang-barang berharga yang merupakan pemberian orangtuanya lenyap. Anak, istri dan mertuanyapun bak lenyap di telan bumi.. Ketika akan melapor ke pos polisi terdekat, seorang tetangganya, memberitahu, bahwa dua hari yang lalu, mertua, istri dan anaknya pergi dari rumah dengan sebuah mobil pick up yang memuat barang-barang dari rumah Riza. Saat Riza berusaha menghubungi telephon istrinya yang mati sedari kemarin, tiba-tiba “Ting”, sebuah pesan datang dari nomor tak dikenal, yang isinya, “ Riza, aku minta maaf, mulai hari ini, jangan temui kami lagi, karena aku sudah mengajukan gugatan cerai. Dan aku akan menikah dengan mantanku”. Riza terkejut dengan pesan tersebut dan berusaha menelephon bailik, Apa daya telephonnya tidak di respon, dan sebuah pesan kembali diterimanya. “Maaf , aku mau pisah, karena kamu kurang tajir”. .