Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Lantas, Siapa Tadi Berjalan dekat Jendela ya?

Hari itu, kuliahku sangat padat. Ada sekitar 5 mata kuliah (matkul) yang harus kuikuti. Mulai jam 8 pagi teng, kuliah psikologi anak sudah menanti. Lanjut jam 9.30 kuliah bahasa Jerman hingga pukul 10.30 an. Istirahat sebentar, harus pergi ke fakultas social kemasyarakatan, untuk ikutan ilmu komunikasi dasar. Tepat jam 12.00 jadwal kuliah pagi selesai. Untungnya letak fakultas-fakultas di universitasku masih bisa dijangkau dengan jalan kaki atau sepeda. Sehingga pergerakan mahasiswanya cukup mudah dan cepat. Akhirnya udong plus ebi fry, jadi santapan siang yang cukup untuk me-recharge energyku di siang hari itu.

Aku memang sengaja ambil mata kuliah yang banyak, agar perolehan kredit matkul cepat tercapai supaya di tahun ke 4 bisa fokus menulis skripsi. kebetulan di universitasku diperbolehkan ambil matkul di luar fakultas sendiri sebagai matkul pilihan. Maka kuambil matkul dari beberapa fakultas yang berbeda sebanyak-banyaknya. Resikonya sudah pasti sibuk karena harus kuliah hingga sore hari dan berpindah-pindah tempat.

Seperti di hari itu, selesai istirahat, sebelum pukul 13 siang, aku mesti bersiap di kelas bahasa Inggris. Itu matkul wajib. Dan kebetulan dosennya merupakan pembimbing akademi,jadi mesti on time. Pukul 14 00, giliran statistik yang harus kukejar. Itu juga mata kuliah wajib di fakultas Psikologi. Setelah itu, Alhamdulillah, masih ada waktu istirahat untuk recharge diri, sebelum kuliah terakhir pukul 17 sore nanti. Kuliah terakhir ini, kuliah bebas karena ada di fakultas kebumian. Tapi masalahnya, di fakultas tersebut sering ada kegiatan hingga malam hari. Tak heran kelas kami kadang harus berpindah tempat.

Akhirnya kelas terakhir, geografi Jepang, pun tiba. Seperti yang kuduga, kelas kami harus berpindah ke lantai paling atas. ketika naik tangga menuju lantai 3, kulihat masih banyak kelas yang berlangsung di lantai satu dan dua. Hanya saja di lantai tiga sudah tidak ada kelas lain, kecuali kelas kami.

Walaupun materi matkulnya sangat berbeda dengan jurusanku, tapi lumayan menarik juga, karena dosennya sangat ahli di bidangnya dan banyak memberikan gambarkan mengapa di Jepang sering terjadi gempa. Saat kelas tengah berlangsung, tiba-tiba, bluuup….. listrik di kelas kami mati, Seketika itu juga, kelas menjadi yang tadinya sunyi menjadi riuh rendah. Untungnya jendela di kelas kami sangat besar hampir satu dinding full, sehingga kondisi kelas tidak terlalu gelap, karena ada cahaya sinar bulan yang masuk.

Sambil menunggu lampu menyala, kami berbincang-bincang ngalor-ngidul. Tiba-tiba, seorang teman yang duduk paling dekat dengan jendela, berteriak, “kita kan di lantai tiga ya. Kok ada orang yang lewat di sini, ya?”. Semula kami semua menganggap teriakkannya hanya untuk memancing tawa kami saja. Tetapi, temanku itu berusaha mengingatkan kami, bahwa tadi ia melihat ada orang yang berjalan di dekat jendela sedangkan lokasi kelas ada di lantai teratas dari gedung ini. Menyadari hal itu, sontak kami semua kabur menuju anak tangga tedekat. Dan ternyata, di dalam gedung itu hanya kelas kami saja yang tersisa. Seluruh kelas di lantai dua dan lantai satu sudah kosong dan gelap. Lantas siapa yang berjalan di samping jendela di lantai tiga tadi, ya ????????

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post