Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Me De Taberu  (Memakan dengan Mata)

Me De Taberu (Memakan dengan Mata)

Kemarin, saya di undang makan siang bersama duta besar Jepang Untuk Indonesia, Mr, Kanasuigi di kediaman resminya di Jakarta. Saya tak sendiri, melainkan bersama ke 16 interviewer yang sudah membantu kedutaan besar Jepang dalam menwawancarai calon peraih beasiswa Monbugakusho. Moment seperti itu sangat menyenangkan,karena menjadi ajang pertemuan senior dan teman-teman lainnya. Namun dari semua itu, yang paling mengesankan adalah sajian makan siang yang disiapkan secara khusus oleh chef Kedutaan yang berasal dari Jepang..

Makan siang hari itu merupakan fine dining Jepang, yang tediri dari 3 bagian. Hidangan pembuka, main course dan desert. Ketika hidangan pembuka diberikan, kami sempat terpana dengan pemandangan di atas piring. Bagaimana tidak, dalam satu piring warna orange tersaji 8 jenis makanan, yaitu tempura udang, telur bakar, tomat cherry, ubi manis, wortel dengan bentuk kelinci, fiillet ikan saba, edamane, daging steak. Semua makanan dibuat dalam ukuran kecil, sehingga memudahkan orang untuk memakannya dalam satu suapan. Kombinasi warna kedelapan jenis makanan tersebut, sangat serasi. Kuning dari ubi manis, merah dari manisan tomat cherry, orange dari tempura udangnya, hijau dari edamane, kuning terang dari telur bakar, abu kehitaman dari kulit ikan saba dan coklat kemerahan dari potongan daging steaknya.

Selain warna dan ukuran, komposisi rasa juga tempaknya menjadi pertimbangan tersendiri. Ikan saba dan steak memberikan rasa gurih dan umami, manisan tomat cherry mengantarkan cata rasa manis dan sedikit asam yang sangat pas ketika menyatu dalam mulut. Telur dadar bakar memberikan rasa asin dan umami, potongan wortel dengan model kelinci dan edamane, memberikan kesegaran alami. Kesemua rasa itu menyatu dalam harmoni di dalam mulut ini dan memberikan sensari rasa yang luar biasa nikmatnya. Belum lagi cawan musi (telur kukus ala Jepang) yang sangat lembut, dan gurihnya begitu terasa, Karena ada kerang dan ikan di dalamnya, sehingga umami yang dihasilkan ada rasa-rasa manisnya.

Untuk main course, saya memilijh bihun goreng yang yummy sebagai pengganti nasi, disertai dengan potongan ayam teriyaki. Selain itu, ada juga rebusan tahu, yang dipotong kotak, udang, pumpkin, kacang dan wortel berbentuk capung. Sementara makanan penutupnya, es durian disertai dengan potongan strawberry, blueberry dan nanas. Walaupun disajikan dalam potongan kecil,

Makanan, bagi sebagian besar penduduk bumi ini, yang penting bersih, enak dan mengenyangkan. Namun tidak bagi masyarakat Jepang. Ada istilah Me de Taberu (memakan dengan mata). Artinya, makanan selain rasa, juga harus indah dan enak di pandang mata. Dari pandangan mata itulah akan menimbulkan keinginan untuk memakannya. Komposisi warna, bentuk dan plating (penyajian), akan membentuk keindahan di dalam piring. Mungkin bagi sebagian orang Indonesia, apalah artinya warna, bentuk, plating, karena yang terpenting adalah rasa dan kenikmatan.

Saya punya pengalaman yang tidak mengenakan terkait makanan. Saat kembali dari Indonesia, saya membawa banyak oleh-oleh. Salah satunya adalah bakpia panggang yang cukup terkenal, dengan bungkus baking paper. Ketika saya memberikannya kepada salah seorang kenalan warga Jepang, awalnya ia menerima dengan baik. Namun saat, saya sedang bersama teman yang lain, kenalan tersebut membuang oleh-oleh yang saya beikan, hanya karena bungkus kertasnya sobek. Duh, jadi enggak enak hati. Padahal bakpia tersebut sangat enak. Namun hanya karena bungkus luarnya yang kurang representative, sehingga orang yang menerimanya kurang berkenan. Sejak saat itu, saya selalu berhati-hati dalam memilih oleh-oleh makanan, terutama untuk teman atau kenalan Jepang. Karena mereka selalu , Me de Taberu

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post