Menadaburi Alam Sekitar dengan Kereta Api
Jam masih menunjukkan pukul 03.50 wib, namun kami, aku dan paksu, sudah rapih dan siap menunggu kedatangan taksi yang akan membawa kami menapaki perjalananan kali ini.
Yap, kali ini, kali ini kami akan sejenak me-recharge tubuh ini dengan pergi ke Yogjakarta dan Madiun. Tidak ada tujuan khusus, tetapi sambil jalan-jalan, kami berencana menengok anak gadis yang sedang KKN (kuliah Kerja Nyata) di daerah Kulon Progo dan jalan-jalan ke Madiun sambil menghadiri pernikahan sedulur kami.
Ketika kereta Fajar Utama, mulai bergerak meninggalkan stasiun Pasar Senen, pemandangan yang kudapati tidak banyak berubah. Perkampungan yang padat penduduk , dengan sampah di sana-sini. Tak jauh beda dengan biasa kudapati di sebagian besar wilayah Jakarta. Ketika kereta memasuki daerah Cikarang, Karawang , Purwakarta, tampak puluhan orang dengan wajah terang mengendarai motor saling mendahului satu sama lainnya. Mereka tampak ingin segera sampai di tempat yang di tuju. Dilihat dari penampilan dan atributnya, mereka adalah bagian dari ribuan pekerja yang bekerja di kawasan Industri yang banyak bertebaran di daerah Cikarang, karawang hingga Purwakarta.
Selepas Cikampek sampai HaurGeulis, suasana mulai sedikit berubah. Sawah yang menghijau mulai tampak, dan di sela-sela sawah, ada gundukan tanah liat dan di sampingnya ada tumpukan batu bata. Dari jendela kereta, ku lihat beberapa orang wanita sedang mencetak batu bata di bawah tenda plastic. Panasnya matahari pagi menjelang siang itu, tidak menyulutkan mereka untuk mencari perlindungan dari pancaran sinar sang surya. Makin lama, hamparan sawah yang hijau royo-royo semakin luas membentang, para petani terlihat mulai mencangkul, memperbaiki saluran irigasi sawahnya dan menebar pupuk. Dari kejauhan, ku lihat mereka bekerja tanpa bergerombol dan banyak cakap. Mereka terlihat berkonsentrasi dengan apa yang sedang dikerjakannya. Pemandangan it uterus berlanjut hingga memasuki provinsi Jawa Tengah. Menyaksikan semua itu, membuatku berpikir sungguh indah ciptaan dan skenario Tuhan. Tuhan menyebar mahlukNYA di segala penjuru dunia, dengan segala keahliannya. Petani dengan kemampuannya mengolah tanah, pembuat batu bata dengan kemampuannya membuat bata yang rapi dan kuat, pekerja pabrik dengan semangat juangnya untuk keluarga.
Saat-saat seperti itulah, saya menyadari , bahwa Tuhan menciptakan hambaNYA dengan maksud dan tujuan tertentu. Tidak ada seorang manusia yang ditakdirkan tak berguna, yang ada adalah bagaimana si manusia tersebut, menghargai dan bersyukur dengan semua yang ia terima dari sang penciptaNYA.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar