Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Mendadak Gambus

Untuk meningkakan etos kerja karyawan, perusahaan mempunyai rencana untuk melakukan pembinaan secara menyeluruh. Sebagai tahap awal, pimpinan perusahaan, Direktur dan para General Manager, akan mengikuti training Etos Kerja dan Budaya Perusahaan sesi pertama selama seminggu. Tentu saja acara ini menjadi momentum bagi perusahaan kami. Karena perwakilan beberapa negara juga akan hadir dan bersama-sama mengikuti pelatihan tersebut. Dan yang membuatku surprise, direktur memintaku menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia. Padahal aku hanya staff biasa tanpa jabatan dan anak baru pula.

Pelatihan etos kerja dan budaya perusahaan ini sebenarnya agenda kantor pusat. Sehingga seluruh pengajarnya adalah trainer dari kantor pusat di Jepang. Dari 10 peserta, akulah yang tercantik. Karena semuanya bapak-bapak Jepang, berusia 50 tahun ke atas. Bisa dibayangkan bagaimana lucunya aku yang masih berusia 27 tahun mengahadapi mereka. Pembelajaran di mulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 22 malam. Tentu saja ada selingan beberapa kali coffe break. Belajar bersama orang-orang Jepang apalagi level direktur, sangat berbeda, semuanya serba teratur dan serius. Termasuk makanan yang disajikan bukan kaleng-kaleng, juga acara setelah jam training usai. Hampir setiap hari, berendam dan mandi uap di spa hotel menjadi agenda resmi, tentu saja aku tak bisa bergabung. Yang kulakukan hanyalah memastikan waktu sauna mereka berlangsung lancar. Sebenarnya mereka juga meminta waktu untuk berkaraoke. Namun karena kami belajar sampai larut malam, sehingga waktu untuk karaoke belum bisa dilakukan.

Hingga tiba malam terakhir sebelum penutupan training esok hari, direkturku meminta agar disetting waktu khusus untuk karaoke. Sayangnya karena agak mendadak, karaoke room sudah di booking oleh tamu hotel lainnya. Akhirnya setelah berdiskusi dengan pihak hotel, kami disarankan untuk ke café atau music room yang juga ada di hotel. Karena di sana ada selalu live music setiap harinya, akhirnya aku memilih music room dengan harapan direkturku dan teman-temannya masih bisa menyanyi dengan live music. Dari luar, area music room tampak sepi dan tidak terdengar suara apapun. Namun, begitu pintunya kubuka, terdengar suara hinggar bingar dengan lampu berkelap-kelip khas music house. Ketika aku melangkah masuk ke dalam dan mencari tempat duduk yang nyaman, mendadak lampu kelap-kelipnya berhenti dan berganti menjadi lampu putih yang terang menderang. Musik yang semula hingar bingar pun berubah menjadi musik Gambus ala Timur Tengah. Menyadari perubahan itu, sejenak aku terpaku karena sinar lampu pun mengarah ke arah meja kami. Rupanya aku satu-satunya pengunjung berhijab saat itu. Dan untuk menghormati kami, mereka rela mengganti jenis musiknya…. Jadi mendadak Gambus deh…..

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post