Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Nyanyian Si Bocil
IStock

Nyanyian Si Bocil

Dari arah pintu gerbang sekolah, terdengar nyanyian Fathan dengann suara khasnya.

Wong ko ngene kok dibanding-bandingke

Saing-saingke yo mesti kalah..”.

Assalammualaikum, Fathan. Bernyanyi boleh. Tetapi mengucap salam wajib lho”, ujarku mengingatkannya.“Eh, bu Utie, walaikumsalam”jawab Fathan malu-malu. “Kamu suka bernyayi ya. Kalau lagunya di ganti bisa gak?. Kemarinkan kita sudah belajar lagu kasih ibu ya. Sudah hapal?”. “Aku tahu bu.” Jawabnya cepat. Tak lama meluncurlah lagu kasih ibu dari mulut mungilnya.

Kasih ibu kepada beta tak

terhingga sepanjang masa

hanya memberi tak harap kembali

bagai sang surya menyinari dunia.

saing-saingke yo mesti kalah…….

Mendengar bagian akhir lagu yang dinyanyikan Fathan, membuatku geli sendiri. Dasar bocil, sekalinya suka, itu terus yang ada dikepalanya.

Saat waktu sudah menynjukkan pukul 9 pagi, anak-anak keluar dari kelasnya dan bersorak karena itulah waktunya mereka bermain di luar kelas. kulihat Vania dan Rayya sedang berdiskusi dengan asyiknya. Tak lama terdengar suara nyanyian.

Terluka dan menangis taoi ku terima

Semua keputusan yang telah kau buat

Satu yang harus kau tahu

Ku menanti kau tuk kembali…

Waduh kecil-kecil sudah bisa berucap seperti itu. padahal mereka tidak paham artinya, batinku sambil mendekati kedua gadis cilik itu. “Wah nadanya tinggi sekali ya. Tapi kalian bisa naynyinya ya” pujiku. Mendengar itu Vania dan Rayya tersenyum senang. “Itu kan lagu terkenal banget bu. Ada di TikTok. Aku suka lagu itu”, jelas Vania. “Iya aku juga” Rayya ikut menimpali. “Memang lagunya bagus. Tapi itu lagu untuk orange dewasa. Kamu mengerti artinya?”. Serempak kedua bocil itu menggelengkan kepalanya. “Nah Bagaimana, kalau menyanyinya lagu Terima kasih Guruku, saja. minggu lalu kita kan sudah belajar lagu itu ya?”. Mendengar ucapanku, keduanya saling berpandangan dan serempak mulai bernyanyi

Pagiku cerahku matahari bersinar

Ku gendong tas merahku di pundak

Guruku tersayang, guru tercinta

Tanpamu apa jadinya aku

Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal

Guruku terima kasihku

Ku menanti kau kembali …….

Lho..lho. lho, kok ujung-ujungnya tetap ke lagu yang pertama, dasar bocil !!!.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post