Mahmudah Cahyawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Setiap Orang Ada Masanya, Setiap Masa Ada Orangnya

Hari ini, saya dan beberapa teman kantor lama, sepakat bertemu dan berkunjung ke rumah mantan manager HRD, pak Agus, namanya. Setelah mendengar kabar bahwa beliau, terkena serangan stroke, yang mengakibatkan sebelah tubuhnya sulit untuk bergerak, kami segera menyamakan waktu dan menengoknya.

Akibat serangan stroke yang dialaminya, tangan kiri pak Agus, menjadi lemah dan cenderung menutup. Demikian juga dengan kaki kirinya, yang harus di seret ketika berjalan.

Beliau yang dulu, gagah dan selalu klimis, kini bayangan itu sirna sudah. Bukan mengejek atau merendahkan, tapi itulah kenyataannya. Waktu berjalan begitu cepat. Seakan baru kemarin kami bekerja bersama, dan bercanda ria bersama teman-teman. Kini semuanya sudah berubah dan kami hanya tinggal mengenang moment kebersamaan itu.

Dari cerita-cerita teman dari kantor lama, diketahui bahwa seorang teman, Sidik, kini menjadi manager PPIC. Padahal sepanjang pengetahuan kami, beliau belum cukup untuk menjadi pimpinan di divisinya. Sementara, teman lainnya, yang di kenal sebagai orang yang menguasai pekerjaannya dan memiliki dedikasi dan loyalitas yang sangat tinggi dan telah bekerja di perusahaan itu selama puluhan tahun, malah hanya menjadi assistant manager. Tetapi itulah jalan hidup manusia, tidak semuanya sejalan dengan rencana manusia.

Beberapa waktu yang lalu, saya dan paksu, mengunjungi teman kecil, yang sudah dianggap seperti saudara kandung. Saat tiba di rumahnya, yang sederhana dan asri, aku menemukan banyak piala dan piagam kejuaraan tenis lapangan. Deretan piala-piala itu tampak kontras dengan kondisi ruangan tersebut. Rupanya, teman kecil paksu itu, seorang atlet pemula tenis lapangan. Saat mereka kecil, bermain tenis adalah sesuatu yang sangat mewah dan hanya orang-orang tertentu yang bisa bermain tenis di lapangan tenis Senayan. Berarti bisa dipastikan, keluarganya bukan keluarga biasa-biasa saja. Ternyata benar, orang tuanya termasuk petinggi perusahaan penyedia minyak di negara ini. Sehingga tak heran, banyak fasilitas yang bisa diperoleh oleh teman kecil paksu tersebut. Salah satunya, ya bermain tenis di lapangan tenis di Senayan

Masih banyak kisah-kisah serupa yang sering kita dengar di tengah kehidupan kita. Terkadang kita, hanya terbuai pada kondisi sekarang dan tidak siap akan apa yang bakal terjadi di mana mendatang. Namun, sebagai manusia, sebenarnya kita diberikan keunggulan berpikir. Kemampuan berpikir itulah, yang dapat kita jadikan landasan untuk menentukan langkah kita ke depannya. Walaupun, nantinya akan seperti apa hidup kita, sepenuhnya hak preogrative Tuhan.

Tetapi yang terpenting dari semua itu adalah, bagaimana kita, selalu mensyukuri apapun yang terjadi pada diri kita, karena sesungguhnya itulah yang terbaik bagi diri kita. Selalu bersyukur, in Syaallah akan membuat hidup kita lebih bermakna dan berbahagia.

Setiap masa ada orangnya, dan setiap masa ada orangnya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post