Siapa Itu, Yang ke 11????
Hari itu, sepertinya hari yang sangat berat untuk pak Roni. Pagi-pagi ia dibangunkan paksa dengan deringan telephon emergensi, yang mengharuskannya segera pergi ke pabrik, tempatnya mengais rejeki. Dalam waktu 15 menit, akhirnya mobil keluaran terbaru itu, memasuki halaman pabrik. Dengan terpogoh-pogoh, satpam penjagapun segera membuka pintu gerbang dan langsung menutupnya kembali. Rupanya, ada lebih dari sepuluh operator yang kesurupan, sehingga menganggu jalannya produksi di shift 3 hari itu. Sebagai manager produksi, sudah tentu pak Roni, bertanggung jawab penuh terhadap pencapaian produksi. Sehingga terjadinya kesurupan masal ini harus segera ditanggulangi. Untungnya, salah seorang supervisor General Affair yang tinggal dekat pabrik, biasa menanggani hal-hal semacam itu. Sehingga pak Roni tak perlu was-was berkepanjangan. Akibat kesurupan masal di shift 3, terpaksa beberapa divisi terpaksa dilemburkan. Dan pak Roni pun terpaksa ikut lembur juga. Walau badannya terasa luluh lantak, lantaran sedari pukul 5 pagi sudah berada di pabrik, tetapi tak melunturkan semangat kerjanya. Hari ini, ia bertekad produksi harus berjalan lancar dan tidak ada customer complain apapun. Shift 1 dan shift 2 berlalu tanpa halangan apapun. Pak Roni berharap ia dapat pulang ke rumah setelah shift 3 masuk, pukul 21.00 wib, nanti.
Malam sudah cukup larut dan menunjukkan pukul 22 malam. Untuk memastikan produksi malam itu lancar, terutama divisi clean room, pak Roni bermaksud mengeceknya dari dinding kaca depan line. Area clean room, memang berbeda dari divisi lain. Karena produk yang dihasilkan sangat rentan dengan debu, sehingga tidak sembarangan orang bisa masuk. Kalaupun masuk harus berpakaian khusus anti electric statis. Sesampainya di kaca depan area tersebut. pak Roni mulai menghitung operator di maing-masing line. Malam itu, ada 8 line, 4 line di sebelah kiri dan 4 line lainnya di sebelah kanan. Masing-masing line terdiri dari 10 operator yang saling berhadapan. Sehingga total di setiap linenya ada 20 operator. Tetapi, saat pak Roni, memastikan line ke 2 di sisi kanan, terasa ada yang ganjil. Seharusnya hanya ada 10 orang operator yang berdiri membelakangi kaca, tetapi saat ia menghitung, ternyata ada 11 orang. Awalnya, ia berpikiran karena kelelahan sehingga salah hitung. Akhirnya pak Roni, memutuskan kembali ke meja kerjanya, yang ada di tengah area produksi.
Walau otaknya menyuruhnya segera pulang, tetapi hati pak Roni tak tenang, sebab jika ternyata ada 11 operator, berarti leader clean area, menyalahi aturan. Setelah istirahat sejenak, pak Roni, kembali memastikan jumlah operator clean room. Sebelum memutuskan masuk ke area clean room, pak Roni mencoba memastikannya dari luar. Dengan hati-hati ia mencoba menghitung kembali jumlah operator di line 2 sisi kanan. Satu, dua, tiga,….dan sebelas. Kok, masih ada sebelas orang, dan tidak ada laporan apapun dari leader clean room tentang perubahan operator. Dengan hati jengkel, pak Roni bergegas masuk ke dalam clean room. Yakin akan penglihatannya, pak Roni segera memarahi leader yang bertugas. Ternyata leader tersebut menyangkal dan bersikeras bahwa jumlah anggotanya tidak berubah. Akhirnya, mereka berdua, memutuskan untuk mengecek langsung ke line 2, dan menghitung ulang. Tepat di mana operator ke 11 tadi berdiri, pak Roni merasa bulu kudunya berdiri. Leader yang melihat wajah pak Roni pucat pasi, menanyakan apakah pak Roni baik-baik saja. Menyadari dirinya salah hitung, pak Ronipun meminta maaf dan memutuskan keluar area. Namun, kali ini ia meminta leader ikut keluar bersamanya. Bak kerbau dicocok hidungnya, leader pun mengikuti pak Roni keluar area clean room dan bergerak ke arah kaca depan. Sambil menarik napas panjang, pak Roni meminta leader menghitung sendiri, jumlah operator di line 2 sisi kanan. Dengan percaya diri, sang leaderpun mulai menghitung, satu, dua, tiga, empat,…,…,… sepuluh dan sebelas. Seketika itu juga sang leader menjerit ketakutan dan memeluk pak Roni.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar