Akibat Sok Kaya
Salah satu alasan mengapa aku begitu menginginkan beasiswa, adalah karena kebebasan finansial. Dengan menerima beasiswa, aku bebas berbuat apa saja, asal bertanggungjawab terhadap apa yang diputuskan. Bayangkan saja, seukuran anak baru lulus SMA, sudah mendapatkan uang bulan sebesar kurang lebih Rp.3.000.000, merupakan nominal yang cukup besar, Terlebih itu terjadi pada 20 tahun yang lalu. Alhasil, hampir setiap bulan aku selalu dapat belanja sepuasnya..
Besarnya minimal yang kuterima, menjadikan aku seperti orang kaya.baru. Karena hampir setiap libur kuliah, aku bisa travelling ke luar negeri. Berpergian ke luar negeri, tidak semudah berpergian di dalam negeri. Salah satu yang kadang membuat ciut nyali kita adalah perbedaan mata uang. Apalagi jika negara yang di tuju adalah negara yang lebih mahal biaya hidupnya. Factor inilah yang membuat kita harus menyediakan budget yang cukup besar. Di tahun pertama liburan musim panas, kami memutuskan untuk pergi ke Hongkong. Karena akan bepergian cukup lama, akhirnya kuputuskan untuk membeli traveler:s check. Awalnya karena penasaran. Saat akan menukar uang di bank, pegawai bank menawari untuk membeli traveler;s check. Setelah mendengar penjelasannya, akhirnya aku tertarik untuk membelinya. Karena selain praktis, traveler;s check juga aman dari pencurian dan satu lagi, cukup gaya untuk anak seumuran 20 tahun. Namun sayangnya ternyata traveler:s check itu, tidak terpakai sama sekali. Sehingga selama beberapa bulan hanya menjadi hiasan dompetku saja. Dengan sangat terpaksa akhirnya traveler:s check kutukarkan kembali, walaupun aku rugi beberapa ribu Yen. Di lain waktu, saat akan berpergian ke Singapura, aku tertarik untuk menukarkan uang ke dalam dollar Amerika. Alasannya selain nilai tukarnya yang relatif stabil dan tentu saja lebih gaya. Dan membuat percaya diri ini meningkat. Namun lagi-lagi, uang dollar yang kusiapkan, tidak terpakai dan tetap rapih tersimpan di dompetku. Karena lama tak terpakai, akhirnya kuputuskan untuk menukar kembali uang dollar Amerika ke mata uang Yen, walaupun aku rugi beberapa ribu Yen.
Awalnya aku tak merasa rugi. Namun rupanya setelah di pikir-pikir cukup besar juga kerugianku akibat aksi sok kaya. Maksud hati ingin bergaya seperti orang kaya, namun nyatanya bukan untung yang kudapat malah buntung ribuan Yen. Walaupun demikian, setidaknya aku belajar banyak dari dua kejadian di atas. Pertama, jika melakukan sesuatu, jangan atas dasar keinginan semata, melainkan harus dipertimbangkan kegunaannya. Kedua, aku belajar banyak tentang mata uang dunia. Tetapi bagaimanapun juga, berperilaku sesuai dengan jati diri kita adalah yang terbaik untuk hidup dan kesehatan finansial kita. .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar