Mahniar Sinaga ,M.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Berkarya,Guru Berdaya

Guru Berkarya,Guru Berdaya

Kebanyakan guru masih berpikir bahwa karier proteannya sampai pada kepala sekolah dan pengawas. Jika pun menjadi kepala dinas, perlu usaha keras. Sebab, tak mudah dalam mencapai jabatan orang nomor satu di kantor dinas Pendidikan. Harus memiliki reputasi yang luar biasa dan bersosial dengan para pejabat tinggi. Lantas, jika ketiga karier tersebut tidak kita miliki, apakah menjadi guru, ya tetap menjadi guru? Tentu tidak. Ternyata sebuah karya bisa menjadikan guru berdaya dan hebat. Baik di sekolah maupun masyarakat luas. Bagaimana bisa?

Berawal dari keresahan akan kegiatan literasi yang monoton dengan membaca 15 menit setiap pagi sebelum memulai pembelajaran. Terus dan terus dilakukan di kelas. Namun tidak berdampak yang signifikan terhadap iklim literasi sekolah. Hal ini didasarkan atas data asesmen uji pemahaman membaca murid. Setelah melakukan uji pemahaman murid dengan beberapa pertanyaan berdasarkan buku yang dibaca sesuai kesepakatan, lima puluh persen murid menjawab benar dan lima puluh persen lagi murid menjawab salah. Artinya, kegiatan literasi yang dilakukan setiap hari hanya sebatas murid digiring aktif membaca bukan sebagai pembaca aktif.

Keresahan disampaikan kepada rekan guru, namun respon positif yang diharapkan tidak ada. Kemudian mencoba bicara kepada pemimpin sekolah untuk aktif membuat aksi nyata literasi yang dapat membentuk iklim sekolah yang literat. Yah, lagi-lagi pemimpin sekolah meminta kesamaan dengan guru lain tentang kegiatan literasi (membaca 15 menit sebelum pembelajaran). Alhasil, kegiatan literasi tak mengalami perubahan. Sementara sekolah tetangga, muridnya terlibat aktif dalam kegiatan literasi seperti pelatihan drama, puisi, menulis cerpen, dan sampai program peduli lingkungan.

Ingin terlibat menjadi guru peduli terhadap literasi yang dimulai dari diri sendiri maka saya mengikuti pelatihan menulis buku sebagai wujud untuk menunjukkan karya nyata pada murid bahwa dengan giat membaca dan membaca aktif bisa menjadi penulis. Selain itu, untuk memotivasi guru bahwa kegiatan literasi harus dimulai dari guru sebelum guru meminta murid untuk bergeliat. Faktanya adalah beberapa murid mengikuti jejak gurunya, sebagai murid penulis. Akhirnya, saya menyadari dengan karya, guru bisa berdaya di mata murid.

Tak puas dengan buku perdana, saya pun berkomitmen menciptakan karya kedua, ketiga, keempat dan selanjutnya agar bisa berdaya di mata guru, pemimpin bahkan masyarakat luas. Apa yang saya lakukan? Ya, saya bisa tergabung dalam komunitas literasi dan magang literasi secara gratis. Rasanya seperti mendapat sebongkah berlian untuk semangat membumikan literasi. Ilmu-ilmu baru terkait pengembangan literasi saya dapatkan dengan mudah. Muara dari magang literasi, saya membuka taman bacaan yang diberi nama ”Teras Baca Agmarani”. Lagi-lagi, saya berdaya dengan karya, sebab tak sekadar membumikan literasi di sekolah, saya pun bisa menyentuh masyarakat dalam hal literasi. Bahkan, berkat teras baca yang saya kelola bersama volunter, selama dua tahun terakhir ini Teras Baca Agmarani bekerja sama dengan salah satu yayasan peduli amal dan toko online di Indonesia untuk memberikan tunjangan hari raya kepada masyarakat sekitar yang berkebutuhan khusus. Itu karena apa? Rekam jejak kita sebagai insan yang memiliki karya. Karya bisa menjadikan diri kita berdaya dan hebat di mata masyarakat. Allahu akbar.

Terus merawat diri dalam berkarya untuk meningkatkan kapasitas sebagai penggiat literasi, lagi-lagi saya mendapat kesempatan bergabung menjadi penulis modul literasi Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB) bersama lembaga pemerintahan di Sumatra Utara. Dan menjadi fasilitator PKB bidang literasi untuk guru fase A. Terima kasih ”karya” yang telah menghantarkan saya menjadi orang yang berdaya. Orang berdaya adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post