TAGUR 038

Hari Sabtu tangal Sebelas Juni Dua ribu Dua puluh dua, adalah hari yang sangat membahagiakan bagi kami kawan-kawan kenuk SDN 7 Teladan Payakumbuh. Dimana pada hari itu adalah hari pertemuan kami secara dadakan saja. Instruksi dan kabar-kabari hanya lewat WA saja. Sehingga acara bisa terkondisi dengan baik dan berjalan sesuai yang kita inginkan. Pertemuan Sahabat Kenuk SD 7 ini sejatinya bukan perdana di tanggal 11 Juni itu saja. Sudah pernah diacara-acara lain kami juga bersua. Misalnya di acara Halal Bi Halal SMA, kami juga berjumpa diacara tersebut, karena ada sebagian kecil sahabat kenuk yang juga bersekolah di SMA yang sama. Dan diacara itu kami juga curi-curi kesempatan buat foto bareng sahabat kenuk.

Kami sahabat Kenuk juga punya Group WA. Di GWA itulah kami saling sapa dan saling berkabar berita.

Apabila ada berita kawan yang sakit, kamipun saling mendoakan agar segera diberi kesembuhan oleh Nya.

Namun apabila kami mendengar kabar berita kawan kenuk kami meninggal dunia, dengan spontan kamipun mengumpulkan dana duka cita dari kami buat keluarga duka. Butuh waktu 1 Minggu saya mengumpulkan dana dari kawan-kawan semua. Setelah habis waktu yang ditentukan, sayapun langsung Go ke Payakumbuh dengan tujuan melayat kerumah duka bersama kawan-kawan kenuk yang masih stay di Payakumbuh kampung kita.

Sampai hari ini sudah 3 orang kawan-kawan kenuk kami yang sudah berpulang dan sebagai bentuk rasa duka cita kami semua, maka kami akan donasi dana duka cita. Buat keluarga duka. Maka saya dan kawan-kawan Kenuk lainnya yang masih stay di Payakumbuh mengantarkan dana tsb kerumah duka. Begitu bentuk pertemuan kami selama ini dengan kawan-kawan kenuk di Payakumbuh.

Tapi jujur saya katakan, pertemuan dadakan tanggal 11 Juni Kemaren adalah pertemuan yang paling membahagiakan. Bisa jadi karena ini Piur pertemuan kawan kenuk saja. Bahkan saya dengan beberapa orang kawan kenuk SD 7 angkatan 1979/1980 baru berjumpa tanggal 11 Juni kemaren itu. Berarti 42 tahun coy tak bertemu.

Surprise dan sangat ... sangat surprise sekali. Kami berpelukan, dulu tetanggaan bermain bersama, belajar juga bersama dan bahkan pergi sholat taraweh bareng pula. Setelah tamat sekolah satu kemana dan satunya dimana, sudah menggantungkan nasib sendiri-sendiri saja, apalagi masing-masing sudah berkeluarga, tentulah masa-masa muda sudah tinggal catatan dibuku harian yang entah kapan akan dibuka dan dibaca. Namun pada pertemuan dadakan ini, memory itu kembali muncul, buku diary perlahan dibuka dan dibaca. Ternyata Oh Ternyata, kenangan 42 tahun lalu itu sangat luar biasa pabila dikenang semuanya. Walau 42 tahun lamanya dan kini kita sudah beranjak tua , bahkan sudah ada yang status nenek dan kakek dari beberapa orang cucunya, namun disaat bersama, jiwa muda itu kembali muncul kepermukaan. Hahahaha ... hahahaha ...

Ada rasa sedih sewaktu masih berada diwarung Bakso waktu itu, mendengar kawan-kawan kenuk yang berkumpul hari ini, ada yang mengatakan besok mau berangkat ke Padang Panjang, ada yang hari Senin mau pulang Kebandung. Yang kembali ke Jakarta juga ada. Begitu juga dengan diriku juga mau kembali ke Pekanbaru karena tugasku mengawas ujian semester masih ada. Yach ! begitulah yang namanya hidup,ada pertemuan dan ada juga perpisahan. Dan Setiap Pertemuan pasti ada Perpisahan. Yang paling penting kedua hal tersebut kita jalani dengan suka gembira. Insya Allah bila kesehatan ada Mengharap pertemuan selanjutnya akan kita gagas pula.

Seperti kondisi tadi pagi , disaat menjemput kawan-kawan kenukku hendak pergi acara reuni, aku menjemputnya di teras mesjid Muslimin. Mesjid yang masih lestari sejak kami kenuk-kenuk dulu hingga kini. Aku pun kembali mengantarkan kawan-kawan kenuk keteras mesjid ini lagi.

Ada satu hal yang ada dalam pikiranku ketika akan mengantarkan kawan-kawan kenuk ku malam itu keteras mesjid Muslimin. Karena ada satu orang kawan kenuk kami laki-laki yang satu lokal di SDN 7 Teladan yang saat ini kondisinya sedang sakit. Biasanya kalau orang sakit identik dengan istirahat dirumah atau Bad rest atau di rumah sakit dll. Namun sahabat kenuk kami ini, sakitnya beda dengan sakit orang pada umumnya. Penampilannya yang persis seperti orang gila (maaf beribu maaf) rambut gimbal, dengan pakaian yang kumuh dan urakan. Sehari-hari tinggal dan tidur diteras mesjid Muslimin ini. Pernah orang tuanya mendatangi dan memaksa dia pulang kerumah , tapi dia tidak mau pulang. Apa boleh buat terpaksa keluarganya pasrah dengan kondisi anak dan adeknya yang masih lanjang dan belum berkeluarga ini hidup seperti ini. Walau harus setiap hari mengantarkan bekal buat nya.

" Lip ... , itu dia Muslim kawan kita Lip " Muldafia berbisik padaku sesaat melihat Muslim yang saat itu lagi duduk diteras Mesjid Muslimin sedang melakukan sholat Isya Berjamaah.

Aku pandangi wajahnya dari jauh yang sedang khusuk melaksanakan Sholat Isya. Ada rasa sedih sesaat melihat kondisinya. Terbayang oleh ku ketika sama-sama satu kelas dulu, Muslim anak yang baik dan pecicilan orangnya. Lantas kami mendekati Muslim yang lagi khusuk sholatnya. Setelah Imam membacakan salam terakhir, kami pikir Muslim sudah bisa kami panggil ternyata dia melanjutkan doa dan zikir. Cukup lama juga kami menunggu Muslim selesai melaksanakan Sholatnya. Setelah tampak dia melap muka dengan kedua telapak tangannya pertanda doanya dan Zikirnya sudah selesai, kamipun menghampirinya.

Aku tak begitu melihat jelas wajahnya yang tertutup oleh Topi pandan yang lebar.

Lalu ....

" Muslim ! Sudah Siap Sholatnya ?"

Dia mengangguk

"Muslim, masih ingat dengan diriku Lip, Mailifda kita sama-sama di SD 7 Teladan kan ?"

Lagi-lagi dia mengangguk

"Ini, kawan-kawan SD Muslim semuanya, ada Rida , Ita , Muldafia dan Rahmaita yang rindu dengan Muslim"

Lagi-lagi aku membuka kembali ingatannya. Tapi Muslim sepertinya diam saja tanpa bersuara. Dia menatapku dengan seksama. Seolah dia ingat ... ya ingat akan aku sepertinya.

"Muslim boleh kita berfoto bersama-sama ya Muslim,soalnya kawan-kawan SD kita yang lain rindu dengan Muslim"

Lagi-lagi dia mengangguk pertanda setuju untuk diambil fotonya.

" Tapi , Lip harap Muslim buka dulu topinya biar wajah gantengnya terlihat jelas oleh kawan-kawan"

Muslim langsung membuka topi pandannya dan meletakkan disamping dia duduk.

" Ayo, Muslim harus berdiri ya,biar terlihat bagus foto kita "

Muslim langsung berdiri merespon ajakanku.

Beberapa orang jemaah yang baru siap Sholat tadi memperhatikan kami yang mengajak berkomunikasi dengan Muslim yang telah dikenal baik oleh para jemaah mesjid ini. "Dia anak yang baik , Sholatnya rajin dan tak pernah mengganggu orang". Kata seorang Jemaah yang masih muda.

" Mari buk, aku bantu ambil fotonya " rencana tadi mau selfian saja dengan Muslim, namun karena ada yang menyodorkan bantuan kepada kami. Alhamdulillah, kami bisa mengabadikan kebersamaan kami dengan salah seorang kawan kenuk kami MUSLIM namanya yang saat ini kondisinya sakit, yang sakit nya seperti yang aku ceritakan diatas.

Setelah berfoto ... aku bertanya " Muslim mau uang kah ?"

Hal ini aku tanyakan sekedar menguji kesehatan mentalnya. Aku senang disaat dia mengangguk melihat uang biru aku lambaikan kedepannya. Dia menerima dengan senang hati.

Alhamdulillah, aku bahagia sekali hari ini. Aku merasa tidak sia-sia datang jauh -jauh dari Pekanbaru untuk berjumpa kawan-kawan kenukku. Semoga semua kawan-kawan kenukku juga bahagia seperti bahagia nya diriku saat ini.

Sambil nyetir sendiri ditengah malam yang masih banyak penghuni. Payakumbuh kota kelahiranku yang memang semakin mempesona. Aku telusuri jalan yang sudah mulai kelam menuju kediamanku Sarilamak yang tadi pagi aku tinggalkan menuku acara Reunian, kini aku kembali walau sudah gelap dan sunyi. Tapi hati bahagia dan senang sekali.

Hm ... ada yang plong rasanya didada ini. Hari ini aku telah melakukan banyak hal yang membuat aku bahagia, kawan-kawan juga bahagia hatinya. Aku tiada menyangka acara Reuni sahabat kenuk SDN 7 Payakumbuh tidak akan terlaksana aesuai rencana, namun berlangsung lebih meriah dari ekspektasi kami sebelumnya. Aku tiada mengira sang Ketua Nofian Yunaz akan bisa menghadiri acara ditengah kesibukannya mempersiapkan acara Akbar Iluni SMP I di Oktober nanti, termyata Alhamdulillah dia sempatkan hadir sampai penghujung acara. Begitu juga sobat kenukku Efendi yang berkebetulan ada dikota ini yang biasanya stay di Bandung. Wah ! tanpamu Pendi sahabat kenukku acara tak akan meriah. Juga kehadiran Rida dan Ita yang sengaja datang dari Padang Panjang demi acara kita. Farida Azis yang dalam.sibuknya masih bisa bersama hingga akhir acara. Begitupun Muldafia yang sangat berperan penting dalam suksesnya acara. Sungguh sangat luar biasa sekali dalam mengorbankan waktu dan kesempatannya dari mengkondisikan tempat acara hingga aktif dalam hal membungkus kado untuk sukses acara. Pokoke teman-teman kenukku semua yang sungguh sangat luar biasa. Yodia Nora, Sukmawati dan yang lain nya. Semoga suatu hari nanti seperti janji kita akan membawa kawan kenuk kita semua. Termasuk.Muslim.yang kawan-kawan laki-laki nanti akan memandikan Muslim.hingga bersih dan akan bersama-sama kita nanti pada REUNI KAWAN KENUK yang akan datang. Insya Allah.

Pekanbaru

08072022

My Home