Penantian
Wahai engkau yang disana
Bagaimana, tolong berilah kabar
Lama perih hati ini menanti
Sehingga nafasku pun terdesak ketika ku panggil bait-bait asmamu
Tolong ulurkan tanganmu
Berilah obatku yang kunanti
Yaitu kehadiranmu yang menjadi segala syifa' kerinduanku
Dimana, dimana engkau yang ku nanti
Detikpun trus bergulir, menitpun trus berjalan, jam pun ter tergerus
Tubuhku lemas dan tak berdaya
Aku rapuh bak daun-daun kering yang berjatuhan
Tolong berikan kabar , hingga ku mampu menuju samudra cintamu
Yang luasnya akan ku arungi
Aku akan Melayang-layang di birunya langit mahabbah
Menari-nari di putihnya awan yang berarakan
Tasbih cintapun trus kan bergulir
Dengan sepucuk surat al-fatihah yang terus mengalir
Kutunggu kehadiranmu hingga ku mampu menggapai pemenang qalbuku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar