Putri Delima (Tagur Menulis Hari Ke-137)
(Bagian 2)
Oleh: Maisaroh, S.Pd
***
Meskipun ia harus bekerja membantu kakek neneknya ia tetap semangat untuk belajar. Terkadang ia membawa beberapa buku pelajarannya saat harus menggembalakan kambing-kambingnya itu.
Tubuhnya yang gempal kadangkala menjadikannya bagian dari bullyan kawan-kawan sepermainannya. Seringkali ia menangis sedih karena mendapat hinaan dan cemoohan bodyshaming dari kawan-kawannya. Namun ia harus menutup kedua telinganya agar tak mendengar hinaan mereka. Putri delima harus menahan hatinya agar tak terpancing emosi dan amarah agar tidak membuatnya makin sedih dan merusak pikirannya.
Putri delima menyadari bila ia bersedih maka kakek dan neneknya akan makin bersedih. Lagipula bila ia mengadu pada kekek dan neneknya justru akan menambah beban pikiran untuk kakek dan neneknya. Oleh karena itu, ia selalu berusaha untuk selalu membuat kakek dan neneknya selalu bahagia.
Suatu hari sepulang dari sekolah, ia melihat banyak sekali orang berkerumun di rumahnya. "Ada apakah gerangan?" Pikirnya dalam hati. Dan alangkah terkejutnya putri delima karena ternyata kakek tercintanya harus pergi meninggalkan ia dan neneknya berdua. Putri delima sangatlah bersedih, namun ini suratan takdir illahi yang tak dapat dihindarinya. Ia harus mengikhlaskan kepergian sang kakek tercinta untuk selamanya.
...
(Bersambung)
Taman Krakatau, 10 Juni 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cernak keren
Terimakasih bunda, semoga sehat selalu.
Cerita yang sedih. Lanjut say. Salam kenal sudah saya follow ya
Terimakasih bunda, insyaAllah follow balik.