Maizendra, M. Pd

Saya merupakan perantau di kota Padang yang berasal dari Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Kecamatan Batang. Salah satu tujuan ingin merantau adalah agar bisa me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Peran Guru Bimbingan dan Konseling
Curhat boleh, asalkan jangan kepada orang yang salah

Peran Guru Bimbingan dan Konseling

Secara sederhana peserta didik merupakan sesorang yang datang kesuatu tempat instansi pendidikan (sekolah) dengan tujuan mengharapkan perubahan, pengetahuan, perkembangan dan berbagai macam segudang prestasi. Menurut pakar Ahli Sarwono siswa merupakan orang yang secara resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran didunia pendidikan. Kedatangan siswa kesekolah sudah tentu masing-masing mereka mempunyai harapan dan tujuan yang bisa nantinya mereka dapatkan untuk membahagiakan kedua orang tua. Begitu juga dengan orang tua tentu menaruh harapan besar kepada anaknya sebagai peserta didik yang didik. Agar kelak anaknya menjadi anak yang membanggakan bagi mereka.

Didalam proses dan tahapan perjalanan siswa mencari ilmu dilembaga pendidikan formal tentu terkadang mempunyai banyak hambatan dan rintangan. Seperti mengalami berbagai macam masalah dalam diri, rasa malas, keluarga broken home, berkelahi, ingin mencari jati diri, sering dimarahi guru,keuangan orang tua menipis, rasa malas mengerjakan tugas, korban pembullyan, ataupun pernah membully orang lain dan banyak lagi permasalah yang dialami mereka dalam proses menuntut ilmu. Hal tersebut merupakan suatu rintangan dan hambatan untuk menuju kesuksesan. Namun, sejauh mana rintangan dan hambatan tersebut bisa mereka selesaikan dan mendapatkan solusinya dan mengambil hikmah dari masalah yang sudah dialami.

Kenyataan yang terjadi yaitu masalah internal ataupun eksternal yang dialami peserta didik terkadang sulit terselesaikan sehingga membawa pengaruh dalam minat dan hasil belajar. Seperti masalah keluarga (ekonomi orang tua dan kurang perhatian orang tua kepada anaknya), berkelahi, melawan kepadan guru dan lain-lain. Sehingga pembawaan peserta didik ketika menuntut ilmu dengan gurunya dilingkungan sekolah muncul rasa tidak nyaman dan ingin mencari perhatian dari semua orang dengan tindakan yang negatif. Maka solusi dari semua persoalan di atas perlunya bimbingan dan Konseling menjadi kompas bagi mereka sebagai petunjuk arah untuk mengembalikan rasa sifat yang berlawanan dari suatu kebenaran. Menyentuh dengan hati, penuh kasih sayang, perkataan yang mendidik, menjadi pendengar yang baik ketika mereka berbicara, menjadi teman bagi mereka, dan memberikan solusi terbaik dari masalah-masalah yang sedang mereka alami. Sehingga peserta didik akan merasa dalam dirinya mempunyai orang yang perhatian terhadap pendidikan dan masa depannya.

Dari kenyataan yang dialami peserta didik maka sangat penting peran guru bimbingan dan konseling disekolah untuk terjun menjadi penerang bagi peserta didik. Adapun peran Guru bimbingan dan konseling di sekolah adalah pertama sebagai wadah dalam membantu menyelesaikan persoalan-persoalan yang dialami oleh peserta didik. Karena, yang namanya peserta didik, pasti mengalami dalam tahap transisi (peralihan) dan rasa ingin tahu tentang sesuatu serta berkeinginan rasa ingin mencobanya. Baik sesuatu hal yang positif ataupun negatif. Maka dengan adanya bimbingan konseling sehingga memudahkan bagi pendidik lain memetakan dan mengetahui watak dan karakter tingkah laku peserta didik didalam kelas.

Kedua meningkatkan prestasi dan motivasi siswa agar lebih giat dalam menuntut ilmu pengetahuan. Setiap pendidik yang berhadapan dengan peserta didiknya, sudah tentu sering memberikan motivasi. Namun permasalahannya, sejauh mana motivasi itu terpatri dihati mereka, dan rasa keterbukaan peserta didik tentu berbeda. Maka, disisnilah peran bimbingan konseling untuk menelusuri lebih jauh kondisi masing-masing peserta didik dengan menjalin kedekatan kepada mereka dan kedua orang tuanya dengan cara kunjungan rumah, diskusi diruangan, maupun menjadi pendengar yang baik bagi mereka.

Ketiga sebagai mediator dan inspirator. Dimana guru bimbingan dan konseling dapat memberikan informasi kepada pihak sekolah dan orang tua. Karena orang tua juga harus mengetahui bagaimana masalah yang dihadapi anaknya. Sehingga orang tua bisa memberikan pembinaan dan bimbingan secara tegas agar anak tidak melakukan kesalahan yang sama serta memberikan efek jera yang mendidik.

Keempat sebagai motivasi dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Kita ketahui bahwasannya tidak semua siswa yang memiliki kemampuan dan semangat dalam belajar. Maka disitulah peran guru bimbingan dan konseling bagi peserta didik, menggali penyebab malas yang mereka alami dan memberikan dorongan berupa motivasi untuk lebih giat dalam belajar. Sebagaimana yang sering kita dengar ungkapan KH. Dewantara semoga motivasi dalam mendidik peserta didik " "Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso Tut Wuri handayani”. Ing Ngarso Sung Tulodo artinya hendaknya seorang guru harus mampu memberikan suri tauladan yang baik bagi siswanya. Ing Madyo Mbangun Karso, artinya seseorang guru ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat para siswanya. Tut Wuri Handayani, seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang berupa motivasi kepada siswanya.

Kelima peran guru bimbingan konseling adalah sebagai tempat curhat dan keluhan yang dialami peserta didik. Tidak sedikit kasus negatif yang terjadi diakibatkan peserta didik mengalami kesulitan untuk mengungkapkan perasaan dan masalah yang dihadapinnya, apa itu masalah keluarga, masalah dengan teman, masalah disekolah dan lain-lain. Sehingga curhat sama teman takut akan teman tidak bisa menjaga rahasia ataupun malu. Curhat dimedia sosial takut akan diketahui oleh semua orang masalah kita. Maka dari ini peran guru bimbingan dan konseling adalah jemput bola. Artinya guru BK memberikan peluang kesempatan kepada pesert didik untuk curhat dan sering membaca situasi wajah peserta didik dalam belajar.

Kita berharap guru bimbingan dan konseling yang ada disekolah-sekolah bisa menjadi inspirasi penerang dalam kegelapan terutama dalam mengatasi masalah anak yang bisa cepat teratasi dan memberikan solusi yang membangun bagi dirinya untuk dikemudian hari. Dalam dunia pendidikan tidak ada istilah anak yang bodoh, nakal, namun diri kita sebagai pendidik yang barangkali mengklem dan lalai terhadap kelemahan pada anak, kurang menyentuh qalbu mereka dengan hati, cepat menyimpulkan apa yang kita lihat dari tingkah lakunya serta mengeluarkan ungkapan-ungkapan yang tidak membangun mental dan kejiwaannya

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post