Kacamata menjadi salah satu hal yang penting ketika aku berkendara. Aku salah satu orang yang suka pergi-pergi menggunakan kendaraan roda dua. Kenapa pakai kacamata? Entah karena mata yang sensitif, ketika diperjalanan kalo terkena tiupan angin atau belaian debu jalanan mata sering perih. Alhasil, kacamata menjadi solusi untuk berkendara. Sore itu, seperti biasa kacamata tak terlewatkan untuk aku gunakan pada saat berkendara.

Jaket sudah siap, kacamata sudah siap, helm sudah siap, tinggal tekan gas, langsung meluncur. sepanjang perjalanan aku kadang bernyanyi, terika-teriak, baca isitgfar atau apapun agar aku tidak merasa jenuh. ketika diperjalanan aku merasa ada yang aneh, kenapa kacamata yang saya gunakan tidak seperti biasanya. Ah, mungkin hanya perasaan saja. aku tetap melayu kencang tanpa ada pikiran apapun. akan tetapi, pandangan menjadi tidak karuan. Mata yang sebelah melihat dunia seakan warna coklat, yang sebelahnya lagi ko jernih gitu cahaaya bagus. aku pikir itu efek dari kacamata saja.

Di perjalanan, ketika aku mau menyalip angkot, mang supir angkot berteriak, "Bu, kacamatanya bagus!" Aku hanya terdiam, tak merasa apa-apa. aku pikir itu hanya gurauan saja. Sesampainya di rumah. aku segera membuka kacamata yang aku pakai. ketika buka kacamata, astagfirulloh... aku berisitgfar.. kaca mata yang aku kenakan selama perjalanan dari sekolah ke rumah itu,yang sebelahnya tidak ada kacanya. Pantesan dunia terang sebelah. Dan malunya lagi, selama perjalanan aku pake kacamata yang bolong sebelah. pantas saja si amang angkot bilang kacamatanya bagus, ya iyalah tidak ada yang punya kacamata kaya gitu...