Doa
Aku duduk termenung di depan pintu yang rapuh
Memegang jendela Kayu yang mulai lapuk dimakan usia
Tak ada penerang selain rembulan yang mulai malu menampakan dirinya.
Aku menengadah, berkomat kamit memanjatkan doa.
Berharap setiap doaku diaminkan para malaikat.
Doaku tak banyak, aku hanya ingin melihat orang yang aku sayangi bahagia.
Melihat mereka tertawa tanpa menitikan air mata
Melihat mereka bahagia tanpa ada duka
Cianjur, 29 Agustus 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar