Ruang Kolaborasi Modul 1.1 (kegiatan CGP angkatan 8)
Hari ini, tanggal 19 Mei 2023 para CGP angkatan 8 sedang melaksanakan kegiatan ruang kolaborasi modul 1.1. kegiatan kali ini adalah presentasi tentang filosifi KHD yang berkaitan dengan sosio kultur di wilayah CGP. peserta CGP di ruang kolaborani ini adalah 10 orang dengan dua orang PP dan satu fasilitator sebagai narasumber. presentasi dari kelompok ini memberikan gambaran bahwa filosofi KHD yang berkaitan dengan sosio kultur di cianjur adalah ngaos, mamaos dan maenpo.
tujuh pilar budaya yang ada di cianjur ini, 3 bagiannya yaitu ngaos, mamaos dan maepo yang erat dengan filosofi KHD. hal ini tentu harus kita aplikasikan dan di kaitkan dengan pembelajaran di sekolah. harus dikembangkan dan dikenalkan kepada peserta didik sebagai bentuk warisan budaya yang harus dilestarikan.
Ngaos
Ngaos adalah tradisi mengaji yang mewarnai suasana dan nuansa Cianjur dengan masyarakat yang dilekati dengan keberagamaan.
Citra sebagai daerah agamais ini konon sudah terintis sejak Cianjur lahir sekitar tahun 1677 di mana wilayah Cianjur ini dibangun oleh para ulama dan santri tempo dulu yang gencar mengembangkan syiar Islam.
Itulah sebabnya Cianjur juga sempat mendapat julukan gudang santri dan kiai sehingga mendapat julukan “kota santri”.
Bila ditengok sekilas sejarah perjuangan di tatar Cianjur jauh sebelum masa perang kemerdekaan bahwa kekuatan-kekuatan perjuangan kemerdekaan pada masa itu tumbuh dan bergolak pula di pondok-pondok pesantren.
Banyak pejuang yang meminta restu para kiai sebelum berangkat ke medan perang. Mereka baru merasakan lengkap dan percaya diri berangkat ke medan juang setelah mendapat restu para kiai.
Mamaos
Mamaos adalah seni budaya yang menggambarkan kehalusan budi dan rasa menjadi perekat persaudaraan dan kekeluargaan dalam tata pergaulan hidup sehari-hari.
Seni mamaos tembang sunda Tembang Cianjuran lahir dari hasil cipta, rasa, dan karsa Bupati Cianjur Raden Aria Adipati Kusumahningrat yang dikenal dengan sebutan Dalem Pancaniti. Ia menjadi dalem tatar Cianjur sekitar tahun 1834-1862.
Seni mamaos ini terdiri dari alat kecapi indung (kecapi besar dan kecapi rincik [kecapi kecil] sebuah suling yang mengiringi panembanan atau juru.
Pada umumnya syair mamaos ini lebih banyak mengungkapkan puji-pujian akan kebesaran tuhan dengan segala hasil ciptaan-Nya.
Maenpo
Maen po adalah seni bela diri pencak silat yang menggambarkan keterampilan dan ketangguhan. Pencipta dan penyebar maenpo ini adalah Raden Djadjaperbata atau dikenal dengan nama R.H. Ibrahim.
Aaliran ini mempunyai ciri permainan rasa yaitu sensitivitas atau kepekaan yang mampu membaca segala gerak lawan ketika anggota badan saling bersentuhan. Dalam maenpo dikenal ilmu liliwatan (penghindaran) dan peupeuhan (pukulan).
sumber (https://bandungmu.com/filosofi-ngaos-mamaos-dan-maenpo/)
Saya sebagai PP pada setiap kegaitan zoom yang dilakukan CGP dan fasilitator. saya hanya menyimak dan menuliskan hal-hal yang nantinya akan menjadi penilaian saya kepada para CGP. sekaligus tentunya menyimak hasil diskusi dari kelompok CGP terkait materi yang telah disampaikan oleh fasilitator kepada CGP.
semangat untuk terus berjuang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar