OLEH MALIANA MUHIMMA

MTs N 1 Jember

Pendidikan di Indonesia selalu mengalami perkembangan dari zaman ke zaman, hal itu pula menuntut seorang pendidik juga mengalami perubahan yang semula hanya transfer of knowledge kini merubah paradigma menjadi transfer of knowledge and value. Sebagai pendidik, tugas guru tidak ringan. Semakin hari tugas pendidik semakin kompleks sebab yang dihadapi adalah manusia (siswa) yang terus berdialektika dengan zaman yang terus berkembang. Tantangan juga semakin bertamabah pada era sekarang karena semakin banyak siswa yang bisa mengakses informasi atau pengetahuan sebanyak banyaknya atau yang mereka (siswa) ingin tahu membuat seorang pendidik seperti berlomba dalam hal itu. Akan tetapi disini ada perbedaan yakni jika mereka mencari informasi mengenai suatu ilmu pengetahuan hanya mendapat knowlwdge saja, sedang value mereka tidak dapatkan, disini tentunya peran penting seorang guru dalam hal itu sangat lah berpengaruh. Di sekolah yang menjadi tempat untuk mencari ilmu, siswa bisa dapatkan salah satunya melalui interaksi antara guru dan siswa lainnya. Rasa cinta akan menimbulkan tanggung jawab yang besar, hal inilah salah satu kunci keberhasilan dalam dunia pendidikan. Pendidikan yang dibangun di atas landasan cinta akan menghasilkan siswa yang memandang manusia dalam kerangka kemanusiaaan. Cinta yang menjadi energi dalam pendidikan akan memberikan nuansa salaing menghormati, toleransi saling menyayangi dan menjadi relasi antar sesama sebagai sesuatu yang harus dijaga dan di kembangkan. Tanpa landasan cinta, pendidikan akan menghasilkan manusia-manusia yang mungkin saja kaya pengetahuan ataupun keterampilan, tetapi sangat mungkin mereka justru tidak menghargai terhadap nilai-nilai dasar kemanusiaan. Semakin banyak nya kejadian yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dalam duia pendidikan kita sesungguhnya mencerminkan semakin hilangnya dimensi cinta ini.

Menururut Philip Kolter, an ideal standar of exelence (standar ideal kesempurnaan) yang ingin kita raih atau bisa dimaknai sebagai a dream must be achieve (mimpi yang harus kita raih). Visi ini sangat penting artinya dalam berbagai aspek kehidupan baik negara, organisasi, sekolah bahkan diri kita harus memiliki visi. Hidup tanpa visi akan kehilangan orientasi. Visi adalah titik tertentu yang harus kita capai. Visi yang akan mengarahkan segala gerak dan orientasi dalam hidup kita.

Demikian juga dengan guru inspiratif, visi ini harus dirumuskan denganbaik. Visi sebagai guru inspiratif akan menjadikan segala aktivitasnya senantiasa diarahkan untuk menuju kepada hal tersebut. Visi ini akan menuntut bukti perjuangan. Dengan merumuskan visi ini seorang guru inspiratif akan mmebuat kemajuan yang berarti, walaupun menghadapi tantangan yang tidak ringan. Dari hal tersebut, penulis berasumsi dengan orientasi pendidikan, sebagai guru dan pendidik harus mempunya tanggung jawab yang besar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa salah satunya dengan menjadi guru inspiratif. Menjai guru inspiratif tidak harus selalu mempunyai segudang metode untuk membuat kelas menjadi semakin kreatif dan tidak membosankan, ada yang penting dari hal itu yakni guru harus menjadi panutan siswa dalam kehidupannya. Dalam sekolah gurulah yang menjadi orang tua selama ia belajar dalam dunia pendidikan, guru harus selalu menjadi tauladan kepada siswanya, guru menjadi tempat untuk mengutarakan masalah jika ada siswa yang mempunyai masalah dan bisa menjadi solusi untuk menjawab masalah. Dengan begitu menjadi guru inspiratif tentunya bagian dari mewujudkan kehidupan bangsa yang lebih baik dari masa ke masa.