Akulah Jagoan Sains Indonesia
Final Olimpiade Sains Club (OSK) mengangkat Tema "Akulah Jagoan Sains Indonesia. Hari Jum'at tanggal 9 Juni 2017 sejak pagi Pk 10.00, Jabbar sudah diantar ibunya ke sekolah. Rencananya siang ini kami akan mendaftarkan finalis OSK sambil membawa pohon Jambu Jamaika ke Universitas Pembangunan Jaya di Bintaro. Endah yang akan mengurus administrasinya. Alhamdulillah pendaftaran selesai jam 15.00 dan kami semua sudah diantar kerumah masing-masing oleh supir MP tepat jam 17.00.
Hari Pertama Final OSK Sabtu 10 Juni 2017. Finalis dari 33 provinsi disambut sejak di gerbang Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) oleh kakak-kakak mentor yang membawa nama-nama regu. Jabbar memakai baju seragam putih-hijau. Ada syal berwarna orange bertuliskan "Meniran" yang di sematkan di sekitar lehernya. Itu nama regunya. Segera saja semua Finalis di kumpulkan dalam barisan dan dibawa melewati karpet merah menuju lift ke lantai 6.
Agenda pertama pagi adalah test tertulis. Mengerjakan soal-soal final OSK tertulis. Soal dengan Higher Order Thinking Skill sebanyak 50 nomor pilihan ganda. Semakin tinggi tingkatan ranah berfikirnya maka skor nya juga tinggi. Hanya sedikit soal di ranah hafalan karena inikan soal final. Maka tingkat kesulitannya dirancang lebih.
Agenda kedua yang dilaksanakan oleh ananda Jabbar dan 303 Finalis OSK dari seluruh Indonesia adalah mengerjakan test eksperiment waktunya pukul 09.00 sampai pukul 12.00. Soal eksperiemn berbeda sesuai levelnya. Misalnya puzzle makanan dan kalori soal untuk level 1. Test tertulis dan eksperimen dilaksanakan di lantai 6 gedung UPJ.
Agenda ketiga finalis lomba OSK di hari pertama dimulai pukul 13.00. Selepas istirahat, para finalis diantar oleh para mentor untuk melaksanakan Festival Sains Kuark. Sampai jam 15.00. Banyak permainan yang diselenggarakan di festival. Finalis diajak dan dilatih oleh mentor yang cantik dan ganteng dari Universitas Pembangunan Jaya. Judul-judul kegiatannya antara lain adalah memilih sampah yang tepat, petualangan di alam kuark, menjadi agen penghijauan, menapaki piramida go green, pembalap lintasan magnet dan masih banyak lagi judul yang menarik.
Sejak jam 7.00 pagi para finalis tidak bertemu dengan pendamping. Kami para pendamping mengikuti seminar yang dipandu oleh tim kuark dan dosen-dosen Universitas Pembangunan Jaya. Saya sendiri mendaftar pelatihan cara membuat soal dengan ketrampilan berfikir tingkat tinggi. Sedangkan Endah belajar cara membangun kecerdasan literasi dengan inquiry science. Kegiatan seminar mulai pukul 7.00 sampai pukul 12.00
Kegiatan pendamping berikutnya adalah mengerjakan soal final olompiade. OSK mini sudah menanti para pendamping. Kami diberi soal OSK yang dikerjakan oleh siswa finalis. Hanya saja menjawabnya secara bersama-sama dan disajikan dengan cara yang fun oleh tim kuark yang memandunya.
Kegiatan OSK di hari pertama sudah selesai. Hati senang bisa membawa oleh-oleh hasil seminar. Hanya yang bikin deg deg an, "Bagaimana ya perolehan Jabbar." Yang penting anak-anak senang dan dapat ilmu tambahan dari para mentor dan penyelenggara. Menang kalah bukanlah tujuan. Mental Jabbar sudah terlatih bahwa kalaupun tidak menang dia sudah banyak mendapat pengalaman hebat dengan anak-anak berbakat sains dari seluruh Indonesia. Itu adalah prestasi.
Sampai ke rumah masing-masing sudah malem banget nich. Tadi macet, kami sampai shalat ashar di mobil dan buka puasa di masjid Istiqomah Kampung Utan. Sedangkan besok masih ada kegiatan final OSK hari kedua yang harus di hadiri. Tidur dengan bibir menyunggingkan senyum. Sebagai pendamping yang mendapat bonus seminar dari tim kuark. "So amazing, mencerahkan bingits."
Hari kedua final OSK acaranya tak kalah menarik. Finalis mengamati pohon-pohon asli dari 33 provinsi di Indonesia, menanam dan menyiramnya. Hal ini sebagai komitmen finalis OSK untuk berpartisipasi aktif menyelamatkan bumi.
Acara berikutnya bagi finalis adalah Science and Football. Yaitu Respect dan Educasi yang disampaikan oleh kakak-kakak Uni Papua Football Comunity. "Mau tahu pesan kakak-kakak yang berbakat itu kepada finalis" very inspiring. Here is it,
"Karakter lebih penting daripada skill. Kalau skill profesional bisa didapat dari latihan dalam waktu seminggu saja. Tapi karakter melekat jadi pribadi yang mandiri, ulet, tekun dan setia berprestasi."
Sekarang giliran saya, Endah dan Pak Mustofa papanya Jabbar. Pendampingnya mendapat test psikologi. Pemetaan guru.
"Sebagai guru yang harus punya 4 kompetensi yaitu kepribadian, profesional, pedagogik dan sosial, maka keempatnya harus seimbang." Demikian tim lentera kuark memberi pengantar sebelum test dimulai.
Ada 4 tahapan test yang harus diisi dengan penuh kejujuran. Hasilnya akan dikirim 3 bulan kemudian ke sekolah masing-masing. Dan sifatnya rahasia pribadi.
Selesai pemetaan guru, ada cerdas cermat pendamping. Seru sekali karena pertanyaannya materi test OSK untuk anak SD. Tetapi kadang guru salah menjawab. Ternyata guru tidak serba tahu ya, atau grogi.
Saya dengar juga ada guru yang reunian atau ketemu rekan kuliah se almamaternya dulu. Banyak kisah inspiratif para guru melatih anak-anak mereka dan bagaimana dari pelosok yang jauh mengupayakan sponsor untuk tiba dan berkarya di Jakarta. "Nanti ada ceritanya tersendiri dech, nggak janji tapinya yaaaa. Khawatir sibuuuk"
Akhirnya pukul 13.00 kami para pendamping dipertemukan juga dengan para finalis di Area Plaza Bodhi Universitas Pembangunan Jaya. Acara pengalungan piagam untuk seluruh finalis dan pemberian hadiah. Ada gelar Honourable Winner, Bronze Winner, Silver Winner, Gold Winner dan pada puncsk prestasi adalah Absolute Winner. Bertaburan hadiah dari sponsor.
Yang menyenangkan lagi adalah ketika bapak-bapak duo penggagas OSK yaitu bapak Wardiman Joyodiningrat dan bapak Yohanes Surya bersedia berpose dengan finalis. "Tak terlupakan seumur hidup."
Memang Jabbar belum berkesempatan menyabet gelar. Namun ini yang pertama dan akan ada yang kedua, ketiga dan keempat di tahun-tahun berikutnya. Aamiiin. "
***
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ayo Jabbar bisa
Ayo
Ayo
Belum bu Diana Wahyuni
Jadi bagaimana hasilnya Ibu? Berhasilkah Jabbar menjadi juaranya?