Ermawati

Profil Penulis: Penulis lahir di RS Jalan Agus Salim Jakarta Pusat, menempuh pendidikan dasar di Cibubur; dan SLTP di Gandaria, Jakarta Timur, d...

Selengkapnya
Navigasi Web

Lika-Liku Menuju Kesembuhan

1. Perbesaran Jantung pada TBC

Cardiomegali atau Pembengkakan jantung pada penyakit paru kronis terjadi karena paru yang rusak oleh bakteri kesulitan menerima darah kotor penuh karbondioksida sisa pembakaran dari jantung. Lalu bilik kanan jantung berusaha keras untuk mengirimkan darah ke paru-paru namun pintu paru-paru yang rusak menjadi sempit dan sukar dilalui. Akibatnya terjadi penumpukan darah hitam di jantung. Maka ukuran jantung akan melebihi normal. Terjadilah penyakit jantung membesar.

2. Perbesaran Jantung pada Diabetes

Cardiomegali yang terjadi pada penyakit diabetes atau kencing manis, terjadi karena jantung kesulitan menjaga pasokan darah segar untuk dikirim kembali keseluruh tubuh. Akibatnya bilik kiri dan bahkan seluruh ruang jantung dapat membengkak. Darah yang dipenuhi oleh filtrat gulà juga tidak bisa memberi makan organ jantung melalui kapiler darah yang dikirim ke jantung. Akibatnya jantung menjadi merana karenanya. Dan mengalami radang sampai membengkak.

Penyebab Perbesaran Jantung

Banyak penyakit lain yang mendasari terjadinya pembengkakan jantung atau disebut sebagai Cardiomegali Underlying Causes. Maka untuk menyembuhkan nya harus di obati dulu penyakit dasarnya.

3. Alur Berobat TBC dan Diabetes dengan BPJS

Upaya mencari kesembuhan akibàt diagnosa cardiomegali saya share disini. Uniknya lagi upaya tersebut menggunakan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Orang bilang berobat menggunakan BPJS bagaikan mengantar diri ke lubang kematian. Tapi pengalaman saya disini akan menepis anggapan tersebut. Asal sabar dan tekun berusaha pasti ada jalan keluar. Maka saya memulai perjalanan mencari kesembuhan dengan mendatangi Faskes I.

Apa yang dimaksud dengan Fasilitas Kesehatan Pertama?

Menurut Peraturan Mentri Kesehatan No.71 Tahun 2013 dikatakan bahwa yang termasuk PPK 1 (Pemberi Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama) adalah puskesmas, klinik dokter, RS tingkat Pratama dan RS Kelas D di desa tertinggal atau kepulauan.

Di Fasilitas kesehatan ke 1 dilakukan standar pelayanan kesehatan puskesmas yang meliputi 2 hal yaitu: 1. pelayanan komprehensif dan 2. pelayanan penunjang. Pelayanan komprehensif meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, pelayanan kebidanan, dan pelayanan kesehatan medis. Pelayanan penunjang antara lain meliputi pemeriksaan laboratorium sederhana dan pelayanan kefarmasian.

Pelayanan promotif berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat seperti penyuluhan, sanitasi dasar, pembinaan UKS dan lain-lain.

Pelayanan preventif meliputi pencegahan penyakit menular (TB, DBD, Kusta) dan tidak menular (Diabetes).

Pelayanan kuratif dan rehabilitatik meliputi tindakan medik dasar dan mengobati. Dimana dokter mendiagnosa dan mengobati penyakit pasien.

Pelayanan kebidanan meliputi Pelayanan PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB (Keluarga Berencana), ibu hamil, bersalin, nifas dan pelayanan bayi balita.

Karena tertarik dengan promosi pemiliknya, saya dan rekan PNS yang bekerja sebagai guru di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta memilih fasilitas kesehatan pertama nya pada Klinik Kesehatan 24 Jam Makmur Jaya yang terletak di kampung utan. Di klinik 24 jam ini masih belum ada fasilitas penunjang radiologi dan tes dahak. Hanya ada fasilitas laboratorium cek darah, typhus dan demam berdarah.

Namun saya dan keluarga memilih berobat di Klinik 24 jam Makmur Jaya ini karena beberapa kelebihannya dibandingkan berobat di Puskesmas. Yaitu saya tidak perlu antri dari pagi. Maka saya biasanya berobat pada saat ada jam kosong mengajar atau sepulang mengajar di sore hari.

Bahkan pernah juga saya mengunjungi dokter pada malam hari. Selalu ada dokter jaga yang standby di tempat. Bukankah penyakit datang tidak mengenal waktu. Sehingga berobat disini terasa bagaikan memiliki dokter pribadi eksklusif.

4. Diagnosa Awal TBC

Awal mula penyakit yang diderita suami saya adalah batuk-batuk selama 2 bulan disertai adanya demam dan keringat dingin di waktu malam. Lalu saya ingin dokter melakukan diagnosa berdasarkan hasil foto radiologi maupun laboratorium darah dan dahak. Untuk.melengkapi buktinya saya mencari the second opinion dari dokter praktek swasta dengan membayar sendiri.

Bergegaslah saya membawa pasien ke dokter spesialis paru terkenal dan berpengalaman. Ia membuat foto rongent dada dan menemukan adanya pembengkakan jantung yang pada status di sampul foto X-Ray dituliskannya kata"Cardiomegali".

Hasil foto rongen dada ini saya bawa ke dokter keluarga di klinik Makmur Jaya. Maksudnya agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mendapat rujukan ke fasilitas Kesehatan II yang ada poli jantungnya. Alhamdulillah rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut pun dberikan. Saya boleh memilih Rumah Sakit terdekat.

Di RS Hermina Ciputat, suami saya mengalami penatalaksanaan berupa pemeriksaan EKG, EKG atau Elektrokardiography adalah pemeriksaan kegiatan elektris jantung berupa gelombang yang di gambarkan pada kertas pelacak. Penyimpangan gerwkan gelombang dapat mengindikasikan adanya keadaan jantung tidak normal. Ternyata hasil EKG sangat bagus, artinya penyakit jantungnya sudah tidak ada. Dokter yang keheranan lalu merujuk untuk foto X-Ray Chest lagi. Keadaan ini membuat saya gamang dan galau.

Seingat saya, jarak antara waktu rontgen pertama lalu ke dokter pribadi di Faskes I sàmpai ke dr Sp. Jantung di RS Hermina adalah 2 minggu. Sementara itu dada suami saya terasa sakit seperti tertekan dan kesulitan bernafas. Padahal suami saya belum diberi obat apapun.

Apa yang harus saya lakukan untuk menolongnya terlepas dari penderitaan itu?

Sayapun harus berpikir cepat.

Ikhtiar berawal dari melihat sebuah toko herbal dekat Polsek Pamulang. Disana saya bertanya tentang vitamin herbal.untuk jantung. Kemudian saya diberikan sebotol obat herbal bernama power mix. Didalamnya tercampur jahe merah, madu, bawang putih tunggal serta buah-buahàn seperti strawberry dan lemon. Khasiatnya sungguh dahsyat, keluhan nyeri dada langsung menghilang. Syukurlah!

Kemudian saya pun membuatnya sendiri dengan membeli bahan-bahannya di Superindo Mart. Bahan-bahan power mix rumahan made in Ermawati hanya dicampur, diblender dan siap disajikan. Tidak perlu direbus. Khasiatnya bukan hanya pada suami saya sebagai pasien jantung, namun juga pada saya dan anak-anak yang juga mengkonsumsinya.

Jadi saya yakin betul bahwa suami saya sudah sehat karena mencoba obat herbal tersebut. Sebagai bahan checking yang memperkuat adalah kesaksian kakak sepupu suami yang sebelum mendapat jadwal operasi ring jantung, kami beritahu untuk mengkonsumsi ramuan serupa. Tiba-tiba saja operasi gagal dilakukan karena dokter menemukan adanya serabut-serabut syaraf baru yang tumbuh banyak. Serabut tersebut sebagai perpanjangan dari kapiler darah yang memberi makan jantung. Akibatnya pemasangan ring pada pembuluh darah yang tersumbat tidak diperlukan lagi. Sembuh tanpa operasi adalah dambaan semua pasien.

Sebelum kembali ke dokter Sp Jantung, suami saya mendapat tindakan rongent dada di bagian radiologi. Hasilnya dibaca oleh dr Sp. Jantung. Hasil diagnosis dokter adalah adanya indikasi TBC atau Tuberculosis Paru. Maka suami saya disarankan menemui dr Sp. Paru pada pertemuan berikutnya.

5. Pengobatan Paru Minimal 6 Bulan.

Jadi akhirnya suami saya menjadi pasien dr Sp. Paru. Proses pengobatannya cukup panjang yakni 6 bulan. Kami menjalaninya dengan sabar. Akhirnya suami dinyatakan sembuh total oleh dokter. Setelah penyakit TBC dinyatakan sembuh ternyata efek samping obàt yang diminum adalah adalah adanya Chyrosis dan Fatty liver.

6. Pengobatan dengan Herbal Meminimalisir Efek Samping

Chirosis berarti radang hati, Fatty liver artinya perlemakan dalam di hati. Masih ingat fungsi hati dalam tubuh manusia untuk menetralkan racun?! Nah, obat TBC yang diminum teratur setiap hari adalah racun. Akibatnya organ hati suami kelelahan terus saat harus menetralkan racun kemotherapi TBC. Radang hati bisa juga disebabkan virus. Sedangkan obesitas dalam dapat menyebabkan

Saya khawatir jika terus minum obat kimia, kelak pada gilirannya ginjal suami saya pun akan rusak juga. Maka saya membeli temulawak, kunyit biang dan jahe merah untuk direbus dan diambil airnya. Larutan diminum setiap hari satu gelas.Hanya saja jamu direbus dengan gula merah.

7. Sivonis Diabetes

Sebulan kemudian sesuai jadwal dari rumah sakit, suami saya menemui internist lagi dan mengalami uji darah dan urine dari laboratorium. Fantastik sekali, penyakit hatinya sembuh total. Namun ada penyakit baru yaitu diabetes.

Saya sudah curiga lama kalau suami saya mengidap diabetes. Itulah yang menyebabkan kekebalannya sangat rendah sehingga terkena berbagai penyakit. Yang terparah adalah terjangkit Demam Berdarah Dengue dan dilanjutkan dengan Tuberculosis. Disamping itu dia sangat mudah lelah dan sering gatal-gatal diperut dan selangkangan belakang.

Pengobatan dengan BPJS memang harus sabar karena terkesan sangat lambat dan bertele-tele. Namun tetap saja saya bersyukur karena akhirnya kesembuhan yang semula hanya mengintip sekarang sudah diambang kesembehun.

8. Positif tidak Tumor atau Kanker

Rangkaian pemeriksaan canggih mulai dilakukan.di Rumah Sakit ini. Bberapa pemeriksaan itu sntara lain: Pemeriksaan HIV, Toxoid, EKG dan EEG dan tinja- air seni. Intinya dokter tak menemukan penyakit apapun.

Dokter sangat profesional sekali karena tidak mau memberi obat apapun sebelum jelas apa penyebab penyakitnya.

Lalu keluhan suami saya mau diapakan?

Bukankah orang yang sakit harus diberi tindakan...?

Maka saya mencari sendiri obat-obat peningkat immunitas. Mulai dari yang paling sederhana seperti sangobion dan hemobion sampai yang kompleks dan mahal seperti Omega dan biofactor. Mulai dari obat herbal olahan dalam kapsul sampai dengan rempah-rempah yang di blender diperas dan direbus sendiri.

Saya juga membelikannya stimuno forte dan susu kambiing dalam jumlah yang banyak sebagai stock. Alhamdulillah setiap usaha pasti menunjukan hasil. Akhirnya iapun mulai tampak merah pipi dan telapak tangannya. Tampaknya ia berangsur-angsur pulih.

Kemudian saya lengah karena berinisiatif untuk mempercayainya menjaga kesehatan pribadinya sendiri. Saya mendaftarkan diri ikut pelatihan ToT selama satu minggu . Setiap hari, dimulai dari jam 6 pagi sampai jam 8 malam saya menghabiskan waktu dengan belajar, belajar dan belajar. Tentu saja semua urusan rumah tangga dan anak-anak pun saya limpahkan kepadanya.

Tiba2 di hari ke 6 saat saya membawakan berita gembira kelulusan saya dalam pelatihan tersebut, ia tumbang. Saya membawanya langsung ke rumah Sakit Cipto Mangun kusumo di jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat. Ia masuk ruang Scanning untuk di foto 3 dimensi dari ujung kaki sampai ujung kepala. Hasilnya.... ternyata tidak ditemukan adanya tumor maupun kanker di bagian manapun dari tubuhnya. Ia sehat wal-afiat.

7. Psikosomatis.

Lalu dokter berpesan agar ia dibawa ke pinggir pantai sekedar dapat bermandi cahaya matahari dan menghirup udara bersih. Tanpa membuang waktu lagi maka saya dan anak-anak membawanya sampai ke pantai Anyer. Kulitnya sampai hitam legam bermandikan cahaya matahari dan berkubang pasir sepanjang sore di Anyer. Namun saya melihat adanya tatapan ceria dan bahagia dari matanya.

Pesan dokter berikutnya adalah mengajaknya bersosialisasi dalam komunitas yang ia sukai. Maka saya menelpon 2 orang temannya dari PB HMI seangkatan nya yang pernah DPRD di Banten dan seorang dosen senior di salah satu Universitas terkenal di Banten kacong Madura beriistrikan nyai asli Serang.

Mereka bertemu di Lobby dan melanjutkan bincang-bincang di restaurant. Pasti banyak hal positif yang menambah energi dan meningkatkan immunitas mantan kekasih saya nan manja ini. Karena kemudian saya melihatnya tertidur lelap sambil menyunggingkan senyuman. Sudah lama saya tidak melihatnya tidur dalam rupa se manis itu.

Pengobatan boleh saja canggih, namun obat terbaik bagi penyakit bisa sangat sederhana.

Yang alami belum tentu usang!

Rekreasi menyingkat masa pengobatan!

Terimalah salam ku. Salam SAGUSABU BANTEN 1

Salam sehat selalu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post