Ermawati

Profil Penulis: Penulis lahir di RS Jalan Agus Salim Jakarta Pusat, menempuh pendidikan dasar di Cibubur; dan SLTP di Gandaria, Jakarta Timur, d...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengawal Dokter Kecil

Mengawal Dokter Kecil

Menggantungkan cita-cita setinggi langit harus melihat batas ujung dunia. Betapa tidak, kalau dahulu pernah bercita-cita ingin menjadi dokter namun ternyata tak sampai.

Hal ini bukan dikarenakan tak lulus test masuk, namun karena kemampuan finansial tidak mendukung. How foolish I'm....

Maka terpikir juga betapa guru-guru zaman dahulu terkesan mengarahkan agar peserta didiknya bercita-cita jadi dokter atau jadi pilot, tanpa menjelaskan bahwa untuk mewujudkannya butuh biaya yang tidak sedikit....

Keberuntungan yang banyak juga mutlak disamping ketekunan luar biasa untuk menjadi insan kamil yang fluently.

Kalau saja mental tidak cukup kuat menanggung kepapaan, mungkin kini sudah berakhir di RS Jiwa.

“Nelongso sekali.”

Untung saja teringat pada hadist ini, “Barang siapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga.

Surga...?

How very abstrak thats place....

"Tidaklah berkumpul suatu kaum di salah satu masjid diantara masjid-masjid Allah, mereka membaca kitabullah serta saling mempelajarinya kecuali akan turun kepada mereka ketenangan dan rahmat serta diliputi oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan para malaikat.”

Sehingga aku dengan waasnya memilih banting setir kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusannya nyerempet-nyerempet dikit yaitu Tarbiyah IPA. But not very close..... Hi Hi Hi!

“Lumayanlah, sambal menuntut ilmu dunia mendapat bonus ilmu akhirat”

Sebenarnya bonus nya ada satu lagi,

“Dapet suami.” Mantap kan?”

Namun jalannya takdir kadang memberi hiburan. Bayangkan saja, Ketika aku masih bau kencur dalam pengalaman mengajar....

My head master at MP, Mr Matsan AF menugaskan aku untuk membina dokter kecil.

Ternyata sepersepuluh doa dan harapan perwujudan cita-cita menjadi dokter mendapat moment untuk terkabul saat mendapat tugas mengawal dokter kecil.......

Yah... Tertawa kecil sajalah. Sebagai perwujudan rasa syukur. But I was exited there.

Mengawal berarti melindungi, mengawasi, menjaga, menemani atau mempertahankan. Sedangkan Dokter kecil itu bukan berarti dokter yang masih kecil lho, melainkan siswa yang memenuhi kriteria dan terlatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya. Maka Mengawal dokter kecil berarti menjadi pelatih dan atau pembina dokter kecil.

Ketika aku memberi materi ekskul dokter kecil srjak periode awaĺ pengabdian sebagai guru, aku ditemani oleh guru senior masa itu yakni Pak H Ade Jamhari dan Pak Suhanda yang mendampingi selaku pembina senior.

Kami bersama-sama melaksanakan program Usaha Kesehatan Sekolah dengan menggiatkan dokcil dalam mengawasi kebersihan kelas dan halaman sekolah, mengawasi kebersihan warung sekolah, menasehati teman yang membuang sampah sembarangan, memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan ringan, dan melakukan pengukuran Tinggi Badan maupun Berat Badan.

Petugas dari puskesmas tak ketinggalan juga sangat aktif melaksanakan tugas Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) di Sekolah kami. Mulai dari Dokter Umum yang aktif melakukan program mulai dari penyuluhan dan pelatihan guru pembina UKS ( Usaha Kesehatan Sekolah ), pelatihan dokter kecil serta skrening kesehatan.

Lalu Perawat yang melaksanakan skrening kesehatan, memberikan pelayanan dasar untuk luka , memantau status imunisasi siswa dan keluarganya dan juga aktif dalam mengidentifikasi anak-anak yang mempunyai masalah kesehatan. Dan juga Ahli Gizi yang memberikan pendidikan penyuluhan gizi dan kesehatan.

Sebagai guru pembina UKS kami membekali anak ketrampilan lebih kepada prakteknya. Masih ingat betul betapa ketika praktek P3K(Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), yang paling disukai peserta ekskul Dokcil adalah menolong orang pingsan.

“Jangan berfikir yang aneh-aneh dulu ya, karena pertolongan model dari mulut ke mulut tidak kami praktekan beneran lho.... Haram hukumnya dalam Islam.”

Materi berikutnya di minggu kedua adalah Cara membalut dengan bidai.

Penting sekali mengetahui bahwa seseorang yang mengalami kecelakaan bebas dari cedera patah tulang. Kalau kita langsung mengevakuasi tanpa memeriksa tanda-tanda patah, petugas P3K dapat dituntut karena membahayakan nyawa dan atau menyebabkan pasien cacat permanen. Maka balutlah luka patah tulang dengan menggunakan bidai. Bidai adalah papan yang rata yang ditempelkan pada organ luar tubuh yang mengalami patah tulang. Bidai diikat dengan kiat agar tulang tidak berpindah. Barulah korban boleh dievakuasi menggunkan tandu.

Ada pengalaman lucu tapi mengerikan tentang patah tulang. Saat itu di jalan raya saya berkendara motor di bonceng suami. Tiba-tiba ada kecelakàan lalulintas. Seorang wanita diterbangkan dari motornya kesemak-semak. Karena posisi kami sangat dekat maka turunlah aku sekedar mencari tahu apa yang bisa dibantu. Syukurlah wanita itu masih hidup. Tampak seolah dia menjulurkan tangannya untuk kuraih. Lalu, ternyata ia tetap terbaring waaupun tangannya sudah kutarik. MasyaAllah, ternyata tangan sepanjang lengannya tersangkut dipohon sudah terpisah dari badannya.

Kembali ke pelatihan dokter kecil. Setiap tahun ajaran baru, kami mengundang perawat, bidan dan dokter dari Puskesmas Pondok Pinang untuk melatih peserta ekskul dokter kecil selama 5 hari berturut-turut. Siswa diajari tentang Kesehatan diri dan lingkungan. Ada materi praktek visus mata dan mengetes buta warna, Cara penyuluhan gizi dan penyebab penyakit menular pun disajikan dengan menarik oleh nara sumber diatas secara bergantian. Mereka juga mengajari praktek membaca KMS atau Kartu Menuju Sehat.

Oh ya, Calon dokter kecil kami pilih dari siswa kelas 4, 5 dan 6 yang masih ranking 1, 2 dan 3 saja. Hal ini karena dalam melaksanakan kegiatannya mengikuti penataran dan mengikut lomba Camp Dokter Kecil yang harus meninggalkan Kegiatan Belajar Mengajar di kelas, anak-anak dokter kecil dapat mengejar ketinggalan pelajarannya dengan mudah.

Dari serangkaian kegiatan dalam peran sebagai pengawal dokter kecil yang paling berkesan adalah saat pelantikan di Kecamatan Kebayoran Lama. Seluruh anggota dokter kecil dari Sekolah Dasar se Kecamatan Kebayoran Lama diundang. Kami diwajibkan menampilkan kebolehan jenis ketrampilan tertentu dan mengikuti aneka lomba. Sungguh excited sehingga mampu mengalahkan kelelahan kami mengawal Dokter kecil.

Namun masa- emas ekskul dokter kecil bagi siswa sekolah kami sudah berakhir. Sejak zaman Gubernur Joko Widodo yang mencanangkan sistem zonasi, sekolah kami tidak dalam pembinaan puskesmas Pondok Pinang lagi. Secara wilayah SD kami tidak terletak di DKI namun karena MI Pembangunan UIN Jakarta adalah milik UIN maka secara administrasi kami tetap menginduk ke DKI. Akhirnya Direktur Sekolah kami yang pada masa itu masih dijabat oleh Pak Sofyan, menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit UIN Jakarta. Setiap hari ada 1 orang dokter umum dan 1 perawat yang stand by di UKS dan mengatasi berbagai masalah kesehatan. Maka peran dokter kecil hampir tidak sebesar dan sepenting dulu lagi.

Akibatnya dapat ditebak yaitu kalau dahulu anggota ekskul dokcil sampai 120 orang dan dalam pembinaannya ditempatkan di 3 kelas, maka kini peminat ekskul dokcil hanya sekitar 10 sampai 15 orang saja. Sungguh menyedihkan. Pembinanya pun adalah guru BK(Bimbingan Konseling). Mungkin karena di sekolah kami ini ruang kerja guru BK menempati ruang di Gedung UKS.

Mengawal dokcil akan selalu menjadi kenangan yang menyenangkan. Sekedar harapan terhadap pembina yang sekarang, agar maulah kiranya berpayah payah mencari tahu caranya berinduk pada puskesmas Cempaka Putih di Ciputat Timur kota Tanggerang Selatan. Dan atau peserta dokcil kami diundang mengikuti aneka lomba di Tanggerang Selatan. Siapa tahu... Semoga terwujud. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setiap harapan ada jalannya. Kadang Allah takdirkan jalan yang berbeda. Pastinya ada sesuatu yang tidak pernah kita tahu. Positif saja, insyaa Allah mendapat keberkahan.

01 Jun
Balas

sepertinya bu erma bakalan diminta turun gunung jadi pembina lagi deh...students need you, mom. semangattttts

01 Jun
Balas

Ya benar . Terimakasih motivasinya Yudha Sang.

01 Jun
Balas

Terimakasih Miss. Yang muda lebih kreatif dan banyak waktu. But thanks again

01 Jun
Balas



search

New Post