Sopan santun dalam pergaulan dan kehidupan sehari-hari sangat diperlukan. Sepandai apapun seseorang jika sopan santun kurang diterapkan akan mengurangi nilai lebih yang dia miliki. Sopan santun dalam berbicara, berpakaian maupun berperilaku.sangat menentukan bagaimana karakter orang tersebut.

Ada sebuah kisah, seorang guru yang berstatus guru tidak tetap di sebuah sekolah negeri ingin pindah tempat mengajar. Kebetulan sekolah dekat tempat tinggalnya membutuhkan seorang guru olahraga. Sangat pas dengan ijasah yang dimiliki. Dia mengajak istri dan mertuanya untuk berkunjung ke rumah bapak kepala sekolah. Tentu saja dengan tujuan melamar menjadi guru olahraga. Dia mengajak mertuanya karena bapak kepala sekolah tersebut adalah teman mertuanya.

Istri dan mertuanya juga mendukung keinginan tersebut. Sore itu selepas magrib mereka berangkat ke rumah bapak kepala sekolah. Buah tangan tak lupa mereka bawa. "Mas, kok pakai celana itu? Apa sopan bertamu memakai celana pendek?" Tanya istrinya. Sang suami tak menjawab. Dia langsung masuk mobil.

Ketika sampai mereka segera menyampaikan maksud kedatangan mereka. Bapak kepala sekolah tersenyum, tapi tidak memberi kepastian menerimanya. Beliau hanya menggantung ucapannya. Diterima tidak ditolak juga tidak. 

"Mengapa tidak diterima saja Pak? Bukankah menantu Pak Hasan tadi cukup pandai? Istrinya juga guru." Tanya istri bapak kepala sekolah. 

"Pintar sih pintar, tapi dia tidak bisa menghargai orang tua. Lihat pakaiannya, apa pantas bertamu malam-malam memakai celana seperti itu? Kalau tidak menghargai aku seharusnya dia bisa menghargai mertuanya." Bapak kepala sekolah berlalu masuk kamar.

Memang benar pandangan pertama menentukan penilaian baik buruknya seseorang.

Mojokerto, 5 September 2022