mamu muawanah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bahasa Wajah

Bahasa Wajah

Bahasa Wajah di sagu sabu Surabaya 3 Bujug dah,,, melihat wajah sendiri,,, serasa lucu,,, ada yang masih tetap seperti dulu, mata, hidung, alis, bibir, pipi, seolah sama saja keadaannya dulu dan kini. Ada juga yang mengalami sedikit perubahan seiring waktu. Jidat mulai ada kerutan yang kalau diamati tampak guratannya makin kentara, sementara dibawah mata ada bukit yang terkadang sedikit menggelembung menandakan kurang istirahat dan lelah. Gigi yang dulu utuh, kini ada satu dua yang mulai keropos termakan usia dan bisa jadi ini merupakan pertanda gigi tak bisa bersahabat dengan dengan aneka rasa makanan yang ada. Ada satu yang masih bisa dibanggakan bahwa kekuatan pandang, kekuatan rasa dan kekuatan pemikiran dalam memandang setiap permasalahan hidup disaat ini lebih arif dan lebih bijak dibanding 10 tahun yang lalu. Sebagai contoh, dulu ketika di meja makan tersaji Nasi, opor ayam, sayur bayam, telur, buah Duren, buah pisang, susu, serasa semua ingin disantapnya,,,, tapi kini dengan memandang berbagai makanan yang ada di meja makan, kekuatan pandang mata akan berkoordinasi dengan kekuatan penciuman dari hidung serta kekuatan pikiran dari otak, untuk memutuskan makanan yang boleh masuk ke dalam tubuh kita. Dari satu masa ke masa, wajah kita, tetaplah wajah kita,,,, ada banyak cerita didalamnya,,, dimana kita berada, disitulah kita berinteraksi terhadap sesama dan juga berinteraksi terhadap alam semesta,,, termasuk wajah kita. Wajah kita bisa menggambarkan berjuta peristiwa. Bila kita berada di lingkungan yang sedang tertimpa musibah, maka wajah ini dengan serta merta mengeluarkan air mata kesedihan,,, ini menandakan kita ikut berempati sedih bersama lingkungan kita, begitu juga bila lingkungan sekitar ada yang lagi happy dan bahagia, serta merta air mata bahagiapun mengalir bersamanya. Wajah adalah simbol dari diri kita,,, dengannya kita bisa merasakan apa saja yang ada disekitar kehidupan kita. Tak dipungkiri seiring berjalan usia, wajahpun mengeluh karenanya,,,, oleh karena itu kita harus memberikan nutrisi yang dibutuhkannya, berupa asupan gizi yang seimbang sebagai pertanda dan wujud rasa syukur kita kepada Sang Pencipta. (Mamu) Mu'awanah Penulis adalah peserta Sagu Sabu Surabaya 3
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

bagus bu tulisannya

15 Oct
Balas

Mantap bu

15 Oct
Balas

Maturnuwun bu Nuraeni dan bu Nurhayati,,,, yg telah sudi membaca tulisan saya,,,, Ayo kita semua belajar menulus,,,,

17 Oct
Balas



search

New Post