Tantangan hari ke-16

#Tantangangurusiana

Menjadi seorang guru olahraga bukan hal yang gampang. tidak serta merta untuk menjadi seorang guru olahraga cukup hanya mengikuti ujian tertulis penerimaan mahasiswa baru, lulus lalu kuliah/ belajar didalam ruangan kelas/kampus lalu wisuda dan mendapatkan ijazah saja. Tetapi lebih dari itu. Untuk menjadi guru olahraga ada banyak hal yang harus dilalui/ diikutinya. Yang harus dilalui nya atara lain mulai dari mengikuti tes tertulis penerimaan mahasiswa baru di universitas yang dituju (tempat kuliah bila dia lulus nanti). Bila dia lulus tes tertulis maka ia berhak untuk melanjutkan tes berikutnya yakni tes kesehatan. Bila dia lulus tes kesehatan maka dia berhak untuk melanjutkan tes berikutnya yakni tes praktik. Perlu diketahui apabila ada salah satu tes yang gagal maka secara langsung gagal lah dia menjadi mahasiswa/i calon guru olahraga dan apabila dia lulus ke 3 tes yang harus dilalui nya tadi maka dia berhak menjadi mahasiswa calon guru olahraga. Tidak cukup hanya lulus ke 3 tes/ujian yang telah diuraikan diatas tadi, lebih dari itu. Ketika dia sudah lulus ke 3 tes/ujian tadi dan diterima menjadi mahasiswa/i olahraga maka perjuangan pun dilanjutkan, dengan menyelesaikan segala administrasi sesuai prosedural. Setelah selesai urusan administrasi selanjutnya hal yang tidak kalah sulitnya dan lajim dilaksanakan oleh setiap kampus olahraga para saat atau setelah penerimaan mahasiswa baru yakni massa perpeloncoan yang dilaksanakan oleh para senioritas di kampus tersebut. Perpeloncoan tsb dilaksanakan layaknya seperti seleksi taruna/akmil yang digembleng habis-habisan oleh para senior. Adapun maksud perpeloncoan tersebut salah satunya adalah meningkatkan mental dan keberanian agar selalu siap dalam situasi dan keadaan apapun. Selesai perpeloncoan selanjutnya diserahkan ke fakultas dan jurusan masing- masing. Pada umumnya jurusan yang ada di fakultas olahraga antara lain jurusan penjas (pendidikan jasmani), ikor (ilmu keolahragaan), PKO (pendidikan kepelatihan olahraga), PKR (pendidikan kesehatan rekreasi). Perkuliahan di fakultas olahraga sangat padat, pagi hingga sore di isi dengan teori dan praktik. Demikian proses perkuliahan di fakultas olahraga hampir setiap harinya, dan terkadang hari minggu para calon guru olahraga ini juga melakukan kegiatan fisik dalam meningkatkan skill dan kemampuannya untuk menguasai salah satu cabang olahraga yang akan dikuasainnya ( spesialisasi) belum lagi mengikuti pelatihan-pelatihan untuk memperoleh pengakuan (lisensi) baik sebagai wasit ataupun sebagai pelatih. Selanjutnya mahasiswa/i calon guru olahraga juga harus dapat menyesuaikan keadaan dengan memiliki perlengkapan/ kostum pribadi yang akan dipakainya ketika belajar matakuliah pratik olahraga. Contoh belajar matakuliah bola basket dia menyediakan pakaianya beruda singlet agak longgar, celana pendek selutut dan Sepatu yang menutup mata kaki. Ketika dia belajar matakuliah atletik dia memakai pakaian singlet agak ketat, celana pendek diatas lutut dam Sepatu kets atau sepatu paku ditelapak sepatunya. Untuk matakuliah tenis dia harus mengenakan baju putih lengan pendek berkerah dan memakai celana putih pendek di atas lutut dan sepatu kets untuk tenis. Sarta matakuliah praktik lainnya yang tidak sedikit biaya nya. Ketika dia telah menyelesaikan studinya di fakultas olahraga dan di wisuda dari universitas tempat nya belajar, maka dia telah layak dan dapat ditugaskan sebagai guru olahraga di instansi/ sekolah.

Batam 31 Januari 2020

--Mangatur Panjaitan--