Ridwan

Guru di SMAN 1 Jampangkulon Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat, lulusan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. No.HP : 085624431248...

Selengkapnya
Navigasi Web
CORONA MENYASAR ISTANA, AKANKAH INDONESIA MENYATAKAN LOCK DOWN?
Sumber foto : www.portalislam.id

CORONA MENYASAR ISTANA, AKANKAH INDONESIA MENYATAKAN LOCK DOWN?

CORONA MENYASAR ISTANA, AKANKAH INDONESIA MENYATAKAN LOCK DOWN?

OLEH : RIDWAN, S.Pd.

(Guru SMKS Al-Madani Jampangkulon Kab. Sukabumi)

#TantanganGurusiana-6

Para musyafir telah kembali

Menggenapi kepulangan

Malakulmaut mengutus makhluk debu

Lembut meluput pandangan

Menusuk kesadaran pelan-pelan

Kecemasan mengepung kehidupan

Mengerat akar keyakinan

Mengapungkan kuncup putus asa

Melipat ganda kembang keraguan

(Puisi Mang Ridwan)

Mengikuti perkembangan pemberitaan terkait penyebaran Virus SARS-COV 2 atau Coronavirus yang menyebabkan COVID-19, baik di tanah air maupun di dunia internasional, makin hari semakin mengkhawatirkan. Negara-negara maju satu persatu menyatakan Lock Down untuk mengisolasi negaranya sendiri agar sebaran virus Corona sedikit terkendali.

Terlebih selepas beberapa hari lalu World Health Organization (WHO) secara resmi menyatakan Pandemik untuk makhluk kecil mematikan ini. Hal tersebut seolah menyiratkan bahwa lampu kuning telah akan berubah merah sebagai tanda peringatan dunia akan bahaya sebaran Coronavirus. Penularannya semakin tak terkendali, dengan semakin bertambahnya negara yang terjangkit. Tercatat telah ada 119 negara yang mengonfirmasi bahwa warganya positif Corona. Tak dapat dipungkiri, dia memang tak seganas flu burung atau flu babi, tetapi kecepatan penyebarannya telah mengguncang kepanikan dunia. Bahkan Negara maju sekelas Amerika Serikat saja tak dapat mengendalikan apalagi menumpasnya, justru mereka secara resmi menyatakan darurat nasional walapun belum Lock Down.

Tak hanya masyarakat biasa, makhluk berukuran mikro ini juga secara membabi buta menyerang tokoh-tokoh terkenal. Mulai dari pejabat penting negara, artis, pemain sepak bola, pemain basket, dan tokoh lainnya. Kita terhenyak ketika mendapati berita bahwa Wakil Presiden Iran, Penasihat Menlu Iran, Menteri Kesehatan Inggris, Artis kawakan Tom Hanks dan istrinya, pemain Juventus, dan pemain Chelsea dinyatakan positif tertular Corona. Secepat itu mereka berpindah mewabah.

Belum usai keterkejutan kita, dalam waktu yang hampir berdekatan, negara-negara seperti China, Italia, Denmark, Irlandia, dan Filipina secara resmi menyatakan Lock Down. Tidak mau ambil resiko yang terlalu besar, dengan sigap mereka mengunci diri dari dalam rumah. Mereka menutup akses ke luar dan ke dalam sehingga tak sembarang orang dapat menularkan bahaya. Tak hanya empat negara tersebut, ada juga beberapa negara yang sedang ambil ancang-ancang menyalakan lampu oranye menjelang bersikap, diantaranya adalah Elsalvador, Polandia, dan Selandia Baru.

Bukan tanpa resiko, ketika sebuah negara menyatakan penguncian, maka akan terjadi guncangan hebat pada kondisi ekonomi, sosial, dan politik negaranya. Mamun jika menilik pada keselamatan rakyatnya, maka hal itu merupakan keputusan tepat sebelum terjadi bencana kematian yang lebih dahsyat.

Di Indonesia sendiri, dengan pintu masuk yang tak hanya satu, disertai kebijakan pemerintah yang terbuka pada dunia luar, sangat memungkinkan untuk tertular. Dan hal tersebut dikonfirmasi oleh kenyataan bahwa terdeteksi ada WNI yang positif Corona akibat tertular dua warga Jepang. Pemberitaan terus mengalir dan mengisi ruang-ruang kehidupan kita. Seolah menjadi pemicu semakin berlipatnya kecemasan yang berujung kepanikan.

Hari-hari menegangkan mulai nampak di hadapan kita, berita yang dinanti tiap hari adalah berapa penderita yang berhasil sembuh, meninggal, dan berapa penderita baru? Hingga hari Sabtu tanggal 14 Maret 2020, pemerintah melalui juru bicara penanganan Covid-19 menyatakan secara resmi ada 96 orang terjangkit Corona, dan kemungkinan akan terus bertambah, sebab di daerah sedang melakukan pendeteksian. Tak ayal, beberapa daerah ambil langkah cepat menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan beberapa diantaranya menghentikan berbagai aktifitas daerahnya dan menutup banyak tempat.

Belum reda kekhawatiran kita, pada hari yang sama, Istana Negara melalui mensesneg, didampingi salah satu dokter RSPAD, mengumumkan hal yang sangat mengagetkan, yakni Menteri Pehubungan positif terjangkit Corona. Seolah menampar keterlenaan kita, bahwa Corona semakin membahayakan, dengan menyasar pejabat istana.

Dari penelusuran berbagai pihak mengenai mobilitas Menhub sebelum dinyatakan positif, ditemukan fakta yang juga tak kalah mengkhawatirkan. Tercatat pada tanggal 11 Maret 2020 beliau masih mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) di Istana, dan itu rapat kabinet terakhir yang diikuti. Artinya, tiga hari sebelum dinyatakan positif, Pak Menteri masih sempat bersalaman dengan Presiden dan kolega-koleganya di Kabinet Indonesia Maju. Sementara kita tahu bahwa masa inkubasi virus dalam tubuh pengidap Corona adalah selama 14 hari sebelum benar-benar dinyatakan terjangkit. Artinya, ketika Ratas itu berlangsung, sesungguhnya beliau sudah mengidap SARS COV-2. Dalam rapat itu pula beliau terlihat duduk bersebelahan dengan Panglima TNI di kiri dan Pak Sofyan Djalil di kanan lalu Bu Sri Mulyani. Dengan demikian, orang-orang terdekat yang turut hadir dalam istana di hari itu punya peluang yang sama untuk terpapar. Menyikapi itu, istana bergegas mengambil langkah cepat dengan menunjuk Menhub ad interim atau pejabat pengganti sementara untuk mengendalikan kementerian perhubungan.

Menakar semakin masifnya dampak dan penyebaran COVID-19 ini, maka Presiden semestinya mengambil langkah yang tepat dan sigap sebelum seantero nusantara larut dalam penyesalan. Akankah Indonesia menyatakan Lock Down sebelum semuanya terlambat? Kita tunggu kebijakan dan kebijaksanaan yang akan diambil oleh Presiden di hari-hari mendatang. Seorang Nahkoda dapat menentukan ikhtiar untuk menyelamatkan kapal besar bernama Indonesia.

Pada akhirnya, kita hanya berserah pada ketetapan Tuhan, sebab kenyataan apapun yang akan kita temukan di depan, sejatinya telah dicatatkan di Lauhul Mahfudz. Tawakal bukanlah menyerah, namun harus diderap oleh ikhtiar yang paling maksimal. Semoga kapal besar yang kita tumpangi ini berhasil melalui badai Corona dengan selamat. Hanya Tuhan sebaik-baik tempat kita menyandarkan harapan. Wallahua’lam bissawab.

Sukabumi, 15-03-2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sa teknik tulisna.Mugia nggal nyingkir sasaladna. Masing disalametkeun para pamingpin urang sareng sakumna bangsa Indonesia.

15 Mar
Balas

#Sae

15 Mar

hehe..duh jnten isin bu..bade meungpeun ah..aamiin ya robbal'alamiin..haturnuhun ibu..

15 Mar

Artikel yg berbobot, trm ksh pak sdh menyampaikan informasi ini secara detail, smg kita senantiasa dlm lindungan Allah SWT, Aamiin, salam kenal

16 Mar
Balas

Terimakasih bnyk bu..aamiin YRA..slm knal jg

16 Mar

Laa Hawlawalaakuwwata illaa billaah... Semoga kita semua diberi keselamatan.. Aamiin

15 Mar
Balas

aamiin ya robbal'alamiin..trmksh Pa Ari

15 Mar

Ya Allah

15 Mar
Balas

Ya Rabbana.. trmksh bu..

15 Mar



search

New Post