MENULIS KEABADIAN
MENULIS KEABADIAN
Karya : Ridwan, S.Pd.
Di tengah tirakat wabah
Bumi menolak lemah
Ia menerjun tentara aksara
Mengokang senapan pena
Memercik tinta isyarah
Menjadi sejarah di persimpangan angan
Ada yang mencatat nama Tuhan di lubuk hati
Membekas lapadz ikhlas
Sebagian menulis tangis
Menjadi bait puji paling romantis
Para pembunuh kecil mengancam raga
Pikiran harus terjaga
Menuang ide dalam loyang kewarasan
Menjadi lembar yang dipersatukan
Lalu diselimuti jilid tauhid
Badai wabah merenggut hidup
Pada pagi yang dijejali harap dan ratap
Arus tadarus tak terputus
Gelombang literasi membukukan keabadian
Pengasingan memecut kita giat merapal ayat
Menulis hakikat di kanvas syariat
Sukabumi, 14-04-2020
BIODATA PENULIS
Penulis bernama Ridwan, S.Pd. lahir di Sukabumi pada tanggal 13 Mei 1985. Lulusan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Tinggal di Wilayah Pajampangan Kabupaten Sukabumi. Saat ini tercatat aktif sebagai Guru di SMKS Al-Madani Jampangkulon.
Alamat e-mail : [email protected]
No. WA : 085624431248
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wah, puisi yang sarat makna, diksinya hebat melangit. Semoga menjadi pemenang. Mantap pisan!
Aamiin..terimakasih banyak bu..smga ibu jg jd pemenang..haturnuhun bu..
Bernas dan mantul Pak Ridwan.
barakallah..terimakasih bu..
Puitis banget pak. Sukses pak.
terimakasih bu..sukses jg utk bu aisyah..aamiin
Selalu TOP Pa Ridwan mah puisina ge. Menanglah insyaallah. Amin.
Bu Nop tiasa wae..hehee..Puisi2 bu Nop keren2. amiin..mugia puisi bu Nop ge kenging...aamiin
Amin ya Rabb.
Satu kata untuk Abahna Naila, "Hebat" dan untuk Allah pemberi anugerah, "Subhanallaah!".
trmksh bu..sy mah msh jauh d bwh ibu..betul bu smua krna Allah..sukses bu
Semangat yang menyala tergambar jelas pada puisi ini. Teruslah melaju.
siapppp...terimakasih banyak pak..salam
Mantap puisinya pak....
terimakasih banyak bu..