SYAIR RINDU DI PUCUK DAUN
Karya : Mang Ridwan
Malam menjala matahari lalu menyekapnya
Ketika kutimang wajahmu di telapak tanganku
Lalu di atasnya kububuhkan syair rindu
Yang kubungkus dengan pucuk daun do’a
Ia tak pernah mengering
Sebab kutumbuhkan tunasnya di atas sajadah
Sejak lama kita berkawan panik dan hardik
Badai sesekali mengusik mencabik
Dan kau mencuci alas sujudmu dengan airmata
Lalu menjemurnya meski fajar baru menampak bayang
Ketabahan terdalam adalah menitipmu
Ke pangkuan Tuhan
Meski sumber air mata tak pernah kemarau
Mengalirkan bulir permohonan
Aku seperti musyafir di gurun pasir
Yang kehilanganmu di penghujung musim angin
Hanya Kau dan Tuhan yang mampu kulafal
Sebab perjumpaan kita berikutnya tak nyata
Dan kau perlahan menapak tahap
Anak tangga Surga
Bu
Sukabumi, 05-04-2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Do'a anak yang Sholeh merupakan pahala yg akan terus mengalir
aamiin ya Allah ya Robbal'alamiin..trmksh bu..
Terhanyut saya dalam buaian doa tulus dalam puisi ini. Anak saleh adalah harta yang sangat berharga bagi orang tua. Berbahagialah orang tua yang mendapatkannya.
aamiin Ya Rabb..terimakasih banyak bu..sukses bu..
Terhanyut dalam untaian doa dalam.puisi ini
alhmdllah..terimakasih bu..
Puisi tentang betapa cintanya seorang anak pada sosok ibu, yg selalu dilafalkan dalam doa. Salut, ide yg nggak pernah habis dituangkan dalam bait2 puisi.
berbahagialah mereka yang masih bisa menatap wajah ibunya bu..dalam senyum atau tangis..sebab hanya lewat doa dan puisilah kini saya menyapanya.. haturnuhun bu..
Semoga Allah selalu melindungi...
aamiin ya Rabb..mksh bu..
Ya Allah ... Hati ikut menangis meresapi syairnya... Baguuuuuus sekali
terimakasih banyak bu..
Kehilangan Ibu memang menyisakan perih yang sangat, beruntung sekali Almarhumah punya putra yang sholeh.Sukses selalu, barokallohu
aamiin Ya Rabb..sbb hnya doalah yg dibutuhkn beliau skrg bu..
Di tengah kegalauan sang penyair dengan corona, pihan paling menjamin adalah menyerahkan perihal keselamatan ibu kepda Allah. Itukah makna di antara sejuta tafsiran yang ada?
betul bu..sebab hanya Allah yang Maha kuasa atas semua makhluknya..kini saya hanya bisa menyerahkan keselamatan ibu di alam barzah pada Allah bu..