Tidak akan pernah tergantikan walaupun begitu banyak aneka menu-menu makanan baru yang bermunculan di dunia kuliner hasil olahan para koki-koki ternama. Bahkan aneka jajanan yang sedang piral di tengah masyarakat sekali pun masih belum mampu menandingi kelejatan rasanya. Sensai aroma yang unik dari anak ikan jurung yang dipanggang diatas bara dan kemudian dicincang hingga halus di atas telanan yang terbuat dari kayu, ohh begitu mengundang selera, belum lagi campuran bumbu-bumbu mentah seperti cape rawit dan bawang merah yang diiris tipis-tipis kemudian di aduk dengan ikan jurung yang telah di cincang tadi sehingga menjadi perpaduan yang nikmat. Tambahan perasan air asam cikala yang telah dimemarkan memberikan sensasi bedas dan asam yang jika kita nikmati dengan sepiring nasi hangat ditengah ladang sewaktu santap siang akan sangat memancing air liur.

Cina ikan salah satu kehasan suku karo yang memiliki cita rasa yang tinggi dan merupakan menu makanan yang paling saya sukai. Bukan hanya dari segi rasa namun ada kisa di balik cina ikan itu, kisah yang sering mengelitik dan kurindukan. Bagai mana tidak, semasa kecil setiap Bapak saya pulang dari menangkap ikan disungai Bapak selalu membuatkan olahan cina ikan untuk kami. Cina ikan itu kami bawa ke ladang sebagai bekal .

Sekarang jangankan seminggu sekali bahkan sebulan sekali pun sudah tidak bisa lang menikmati cina ikan selain karena kelangkaan anak ikan jurung yang sulit sekali didapatkan saya pun sudah sangat jarang bisa bertemu dengan bapak karena jarak dan kesibukan dunia. Pernah karna sangan ingin makan cina ikan saya mencoba membuat sendiri, namun rasanya tak sama seperti buatan bapak walau pun semua bumbu telah saya masukkan selalu saja serasa ada yang kurang di lidah saya. Sampai saat ini belum ada saya jumpai ruamah makan atau restoran di kota Binjai yang menjua cina ikan jika ada saya yakin pasti jadi salah satu menu yang sangat dicari.