HIDANGAN LEBARAN
#Tantangan Menulis hari ke 370
Mansiah Abdurrahman
HIDANGAN LEBARAN
Lebaran adalah saat berbuka besar. Pada saat itu kegembiraan sungguh luar biasa, karena puasa sebulan penuh telah selesai. Walaupun jika dilihat dengan kaca mata ibadah, seharusnya manusia yang bertakwa akan merasa sedih saat ditinggalkan oleh bulan Ramadhan yang di dalamnya penuh kemuliaan dan balasan pahala yang berlipat ganda.
Menghadapi berbuka besar karena lebaran inilah sering dimaknai dengn pesta dan memasak banyak makanan yang bermacam-macam. Kebanyakan hidangan lebaran yang bermacam-macam itu berkuah santan. Berbahan dasar daging, jerowan, walaupun ada yang berbahan dasar ayam. Biasanya hidangan itu semua menggugah selera. Bisa jadi, sejak malam takbiran, pagi setelh salat Iedul Fitri, santap siang, bahkan sampai malam hari menunya serupa dan sama.
Pada bulan Ramadhan perut yang sudah terlatih selama sebulan dengan hidangan menu yang sederhana. Tiba-tiba di hari raya, begitu banyak makanan bersantan, minuman dingin dan bersoda. Hidangan praktis tanpa sayuran. Bisa jadi melupakan buahan, maka perut akan terkejut. Dengan demikian kolesterol, asam urat, gula darah dan tensi akan naik lagi angkanya.
Latihan mengendalikan hawa nafsu selama sebulan, mari kita terapkan setelah masuk 1 Syawal ini. Disiplin makan, disiplin minum, disiplin ibadah, disiplin mengatur waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. Maka tujuan akhir dari berpuasa untuk menjadi hamba yang takwa (la’allakum tattaquun) akan terwujud.
Wallohu A’lam Bishsawaab
Jakarta, Rabu 30 Ramadhan 1442 H./ 12 Mei 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Demikianlah ketika tradisi mengakar kuat... kenyataan yang patut menjadi renungan...tulisan yang keren bu...selamat Hari Raya 'Idul Fitri...Mohon maaf lahir dan batin
Taqobbalallohu minna waminkum, taqobbal yaa kariim, Selamat 'Iedul Fitri, mohon maaf lahir dan bathin juga Pak Dodi