#Tantangan Menulis hari ke 375

Mansiah Abdurrahman

JEMURAN BU AMBAR

Pagi itu Ibu Siska sedang menyapu di teras depan rumahnya. Saat itu lewat pemulung yang sudah beberapa kali dijumpainya, karena Ibu Siska juga pernah memberikan barang-barang yang sudah tidak terpakai pada pemulung tersebut. Dia sering menyapa dan tampaknya ia cukup sopan. Sekadar menjawab ucapan permisi dari pemulung itu, Bu Siska melanjutkan merapikan sepatu anak-anaknya yang berserakan.

Terdengar suara Bu Ambar dari depan rumahnya yang berseberangan di kompleks itu. “Jeng, aku titip jemuran, ya. Aku pergi ke pasar sebentar.” Ibu Siska menoleh dan menjawab, “Beres, Bu Ambar!” Hari itu Bu Ambar menjemur cuciannya cukup banyak, termasuk kain sarung suaminya yang baru . Maklum, puasa tinggal lima belas hari. Lebaran sudah dekat, pakaian baru akan nyaman setelah dicuci lebih dulu.

Cuaca saat itu terasa sangat panas. Baru jam 10 pagi, Bu Siska masuk kamar tidur ber AC, sambil nonton TV akhirnya tertidur pulas. Kamila anaknya yang baru berumur 10 tahun baru pulang dari bermain. Setengah jam kemudian, hujan turun, Kamila mengintip ke luar dan menyaksikan seorang pemulung sedang menarik dan mengangkat jemuran Bu Ambar. Momen tersebut diabadikan dengan merekamnya dari ponsel yang dipegangnya. Setelah selesai dibungkus dengan kain sarung, lalu dilemparkan ke teras rumah Bu Ambar. Kamila bernafas lega, “oohhh!” Sekejap, Bu Siska terbangun sambil berteriak, “Jemuran Bu Ambar...!”

Jakarta, Senin 05 Syawal 1442 H./ 17 Mei 2021