Belajar menjadi sekolah Model bersama “AULIA”
Bagian pertama dari 3 tulisan…
Pengalaman luar biasa ketika berjumpa dengan ibu Aulia Widjiasih, mentor dari Kemdikbud pada salah satu Hotel di kendari, 29 – 31 Maret 2017, dalam kegiatan sosialisasi penjaminan mutu Pendidikan yang difasilitasi oleh LPMP Sulawesi Tenggara bersama Pengawas dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dalam diskusi singkat di hari pertama kegiatan ada tiga pertanyaan yang singkat dari ibu mentor; “sekolah Bapak K13 atau K2006” “K13 Bu” jawabku, “menurut Bapak K13 itu parsial atau integrative”, “integrative bu”, Bapak Sekolah Adiwiyata”. “Ya, bu jawabku”, menurut Bapak sekolah Adiwiyata itu SNP (Standar Nasional Pendidikan), “Ya bu”, jawabku dengan tegas. Ternyata pertanyaan singkat yang disampaikan oleh ibu tersebut semua berkaitan dengan seluruh materi yang akan sosialisasikan dalam kegiatan tersebut, mengapa demikian?
Fakta 1. Dalam pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan, ternyata sekolah yang menerapkan Adiwiyata dipastikan telah memenuhi standar nasional Pendidikan, hal ini di dasarkan pada 4 indicator sekolah adiwiyata yaitu:
Indicator pertama, Kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, implementasi pada satuan Pendidikan kebijakan dimaksud dimulai dari penyusunan, Dokumen 1 KTSP seperti visi, misi dan tujuan sekolah, struktur kurikulum, Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM), Rencana Kerja Tahunan (RKT) berwawasan lingkungan, serta pengalokasian anggaran minimal 20 persen dalam Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS), ternyata setelah membedah undang-undang system Pendidikan nomor 20 tahun 2003, BAB X KURIKULUM Pasal 36 sebagai berikut: 1) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2) Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. 3) Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (1). Peningkatan Iman dan Taqwa (2). Kompetensi Masa Depan (3). Peningkatan kompetensi dan minat Peserta Didik (4). Keragaman Potensi dan Karateristik daerah dan Lingkungan (5). Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional (6). Tuntutan Dunia Kerja (7). Perkembangan IPTEK (8). Agama (9). Perkembangan Global (10). Persatuan dan Nilai Kebangsaan (11). Kondisi Sosial Budaya (12). Gender (13). Karateristik Satuan Pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah Adiwiyata bukan kurikulum khusus tetapi merupakan bagian integral yang harus di capai sekolah dalam pencapaian tujuan pengembangan kurikulum tingkat satuan Pendidikan sesuai dengan standar nasional yang diinginkan.
Indicator kedua, pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan sekolah Adiwiyata, seperti kegiatan kurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler harus berorientasi kepada pemanfaatan sumber-sumber belajar yang berorientasi dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Demikian pula pengintegrasian isu lingkungan yang disekitar peserta didik sehingga mereka peka dan peduli akan masa depan berdasarkan potensi dan permasalahan lingkungan hidup di lingkungan sekitar Aspek yang dikaji meliputi keanekaragaman hayati, makanan sehat, pengelolaan sampah dan limbah, perubahan iklim, energi, dan air. lanjut……..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar