Hari-Hari yang Indah di SD Al Muslim Karya Maratus Sholihah, S, Pd
Cerahnya Mentari pagi menyinari bumi. Secerah wajah ceria para siswa-siswi SD Al Muslim. Setiap hari, mendengar suara gelak tawa mereka dan melihat semangat belajar mereka adalah suasana yang sangat menyenangkan hati. Sebagai seorang guru kelas bawah kelas satu di sekolah full day SD Al Muslim ini, merupakan hal sangat menyenangkan bisa membersamai dan menjadi bagian perjalanan proses belajar mereka.
Anak-anak kelas satu adalah cerminan polosnya dunia. Mata mereka berkilau penuh rasa ingin tahu, pertanyaan-pertanyaan mengalir deras seperti sungai kecil, dan tawa mereka yang ceria tanpa beban. Di kelas, aku bukan hanya seorang guru, tapi juga seorang sahabat, seorang ibu, seorang dokter, bahkan kadang-kadang menjadi seseorang yang siap menampung pengaduan dan cerita lucu mereka.
Hari-hari kami dipenuhi dengan kejutan-kejutan kecil. Saat mengajarkan huruf, kami mengubahnya menjadi permainan seru. Setiap huruf menjadi karakter unik yang siap diajak berpetualang. Huruf ‘A’ menjadi ayam yang berkotek, huruf ‘B’ menjadi balon yang terbang tinggi, dan seterusnya. Mereka dengan antusias menirukan suara hewan dan gerakan balon, membuat suasana kelas menjadi hidup.
Salah satu momen paling berkesan adalah saat mengajarkan mereka membaca. Karena di kelas satu beberapa dari mereka ada yang belum lancar membaca. Awalnya, huruf-huruf tampak asing dan sulit bagi mereka. Namun, dengan kesabaran dan metode yang tepat, perlahan tapi pasti mereka mulai menyusun kata demi kata. Saat mereka berhasil membaca kalimat pertama mereka, senyum sumringah merekah di wajah mereka. Itu adalah kemenangan kecil yang begitu berarti.
Apalagi setelah mereka bisa membaca soal ulangan dan bisa mengerjakannya, dengan wajah yang penuh kemenangan lari ke guru dan menyampaiakan,”Bu Guru, aku sudah bisa membaca dan megerjakan soal ini!,” Kemudian teman-temannya memberi tepuk tangan dan mendapatkan puijian guru. Masya Allah ekspresi wajahnya yang sungguh sangat bahagia.
Selain belajar di dalam kelas, kami juga sering mengadakan kegiatan di luar kelas. Kami pergi ke taman untuk mengenal berbagai jenis tanaman, ke perpustakaan untuk membaca cerita, ke gazebo atau rumah pohon untuk belajar atau membaca buku cerita bersama-sama. Setiap kegiatan selalu dipenuhi dengan gelak tawa dan pertanyaan-pertanyaan yang menggelitik.
Selain belajar membaca, kami belajar mengenal berbagai bentuk, warna, tata cara wudhu, sholat, menghafal doa-doa harian dan belajar tentang alam sekitar. Kami melakukan eksperimen sederhana, menanam tanaman di pot kecil, dan mengamati pertumbuhannya. Mereka begitu antusias dengan setiap kegiatan, membuatku semakin termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
Kami melaksanakan sholat berjamaah dikelas atau di aula. Ada momen lucu saat kami melaksanakan sholat di kelas, ada salah satu siswa yang menjadi imam, dan imamnya tiba-tiba ngompol, suasana menjadi gaduh dan akhirnya kami mengulang sholat lagi.
Momen berkesan lainnya adalah, di saat anak lai-laki pada awalnya tidak mau menjadi petugas adzan atau imam karena malu dan takut tidak bisa, karena setiap hari dibiasakan akhirnya mereka menjadi percaya diri dan akhirnya berebut untuk menjadi petugas adzan atau imam.
Sekolah full day Islam memberikan kesempatan yang sangat berharga untuk menanamkan nilai-nilai agama sejak dini. Setiap hari, kami mengaji bersama, belajar tentang kisah-kisah para nabi, dan menanamkan akhlak yang mulia. Aku selalu berusaha mengaitkan materi pelajaran dengan nilai-nilai agama, agar mereka tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki iman yang kuat.
Salah satu program unggulan di sekolah kami adalah program tahfidz. Meski masih kecil, mereka sudah mulai menghafal Al-Quran. Melihat mereka dengan khusyuk melantunkan ayat-ayat suci, hatiku merasa tenang dan bahagia. Aku yakin, dengan bekal ilmu agama yang kuat, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang sholeh dan sholehah.
Saat makan siang di kantin juga merupaan pembelajaran tentang tata tertib untuk mengantri mengambil makanan, makan dengan tertib, dan bagaimana mereka belajar mencuci piring.
Di luar jam pelajaran, kami sering mengadakan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Ada lomba mewarnai, lomba membaca puisi, dan lomba olahraga. Mereka begitu antusias mengikuti setiap kegiatan, saling mendukung satu sama lain. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, mereka belajar tentang kerjasama, sportivitas, dan pentingnya bersosialisasi.
Setiap hari, saya selalu belajar banyak hal dari mereka. Mereka mengajarkanku tentang kesabaran, kegembiraan, dan arti hidup yang sederhana.
Menjadi guru kelas bawah adalah sebuah panggilan jiwa. Aku merasa sangat beruntung bisa menjadi bagian dari kehidupan mereka. Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan petunjuk-Nya agar aku dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya.
Pesan untuk Anak-anakku
Anak-anakku sekalian, jadilah anak yang sholih dan sholihah. Belajarlah dengan rajin, bermainlah dengan gembira, dan selalu berbuat baik kepada sesama. Jangan pernah menyerah meraih mimpi-mimpi kalian.
Pesan untuk Orang Tua
Ayah bunda yang saya hormati, terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Mari kita bekerja sama mendidik putra-putri kita menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.





Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar