Berlarilah, Literasi Bangsaku!
Berlarilah, Literasi Bangsaku!
Salam Literasi Bapak Menteriku yang Baru.
Kami Guru Indonesia, sejak pulang Training Guru Jabar dari Australia 2013, mulai melek literasi. Hingga mampu merintis tantangan membaca gubernur tahun 2014 dengan suka rela dan tanggung-jawab. Hanya untuk melihat anak bangsa cinta membaca seperti negara maju. Hingga, tibalah kami mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa-Barat untuk mewujudkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Bapak Menteri yang terhormat. Tahun 2016, ribuan guru, ribuan siswa bergandengan tangan memajukan literasi dalam program West Java Leader`s Reading Challege (WJLRC). Dukungan Dinas Pendidikan Provinsi Jabar hingga gerakan literasi masif di SD dan SMP tanah Pasundan. Berhasilkah meningkatkan minat baca? Ya, berhasil. Mengapa yakin? Karena ribuan siswa melahap jutaan buku. Ribuan guru terinfeksi virus literasi.
Sebagai narasumber literasi Provinsi Jawa-Barat tahun 2016, kami telah mengobarkan api semangat bagi guru. Semangat berjuang untuk literasi telah dibuktikan dengan ikrar. Kami, siswa dan guru Jawa-Barat telah mengucapkan janji pada setiap kegiatan literasi. Ikrar tulus dari lubuk hati seperti ini.
Janji Literasi
Demi Kemandirian Negeri,
Kami Akan Terus Berbakti,
Membanhun Budaya Literasi,
Dengan penuh Dedikasi,
Sampai akhir hayat nanti
Bapak menteri, semua yang kami lakukan telah tersimpan dengan rapih dalam Website literasi.provjabar.go.id., facebook atau youtbe. Semua kami lakukan agar bisa menjadi sebuah sejarah dan bagian dari proses perjuangan bangsa.
Bapak menteriku yang kreatif. Setahun kemudian, hadirlah Media Guru mengajak menulis dalam program Sagusabu. Satu guru satu buku. Artinya setiap guru harus menghasilkan satu buah buku. Terwujudkah? Sudah pasti, Pak. Karena dengan bangga kami guru Indonesia telah mempersembahkan ribuan buku yang ber-ISBN.
Bapak menteri yang kami banggakan. Izinkalah kami melanjukan kisah petulangan literasi. Modal kami hanya hati dan niat tulus untuk membangun bangsa dengan literasi.
Literasi di tangan guru tak akan pernah padam, Pak. Terus menyala, tetap semarak. Kami berjuang tak pernah luluh. Tantangan Membaca Bupati, Tantangan Membaca Kepala Sekolah terus berlanjut. Sampai detik ini, terus bergerak untuk membimbing anak-anak mencintai buku. Sehingga di kota, desa, pelosok, kita bisa melihat dengan mudah semarak anak-anak bercinta dengan buku.
Bahkan di media sosial pun, sangat mudah kita melihat reviu Fish bone, AIH, Y-chart dan Infografis sebagai bukti buku sudah dibaca. Begitu pun, di intenet. Bertebaran pohon Gerakan Untuk Literasi (Pohon Geulis) yang setiap daunnya adalah satu buku yang telah dibaca. Sungguh merindingnya jika melihat ribuan bahkan jutaan siswa membaca bersama di lapangan dalam kegiatan Readhaton. Inilah kerja keras tanpa pamrih. Kerja ikhlas dengan tulus guru Indonesia demi melihat siswanya mencintai buku.
Mengapa kami lakukan ini, Pak? Karena kami yakin, bangsa kita akan menjadi bangsa yang maju seperti lagu Ferry Curtis, Sang Pejuang Literasi dalam musikalisasi puisinya yang berjudul Ayo Menbaca. "Guru yang hebat senang membaca- Murid yang pandai selalu membaca-Pemimpin besar pasti membaca- Bangsa yang maju bangsa pembaca.”
Kami ingin mewujudkan itu Bapak Menteriku. Bangsa kami ingin menjadi bangsa yang maju. Karena hati kami panas, telinga kami mendengung ketika di banyak tempat mengatakan, minat baca bangsa ini rendah. Sangat rendah, hanya 0,001%. Bangsa kami jauh tertinggal lari oleh negara tetangga. Sedih, Pak. Kami mendengarnya.
Jauh di dalam lubuk hati, ingin mendengar kata yang membuat kami bangga. Kata yang berucap, bahwa minat baca Indonesia meningkat. Apakah bisa? Kami yakin, pasti bisa, Pak. Di tangan Bapaklah kami menyimpan harapan besar. Harapan kami yang terpendam selama ini. Karena kami Guru Indonesia yakin. Bapak Nadiem Makarim yang kami cintai, akan mampu membawa layar kapal kami mengarungi samudera literasi. Hingga bangsa ini mengalami tsunami literasi. Anak-anak akan sakau literasi. Akhirnya, budaya baca bangsa kami sejajar dengan negara maju lainnya.
Bapak Nadiem yang kami cintai. Perlu kami sampaikan, lima tahun terakhir ini, banyak guru menjadikan literasi sebagai urat nadinya. Literasi menjadi panggilan jiwanya. Hingga banyak guru menggerakkan literasi bukan hanya di sekolah formal namun menggerakan literasi di masyarakat.
Sudah banyak guru yang merintis berdirinya Taman Bacaan Masyarakat. Seperti TBM Wisata Stone Garden yang kami rintis sejak 2016. Hingga kini, bersama relawan mahasiswa dan pelajar terus mendampingi anak-anak Desa Gunung Masigit Bandung Barat agar memiliki karakter kuat dengan buku dalam Literasi Cinta Desa (LCD).
Perjuangan belum berakhir, Pak. Walau saya telah dinobatkan oleh Gubernur sebagai guru Inspiratif Jawa-Barat dalam Een Sukaesih Award tahun 2017, bukalnlah titik akhir berjuang untuk literasi. Bahkan tahun 2018 saya dinobatkan oleh Kementerian PANRB sebagai nominasi ASN Inspiratif Nasional. Semua bukan ujungnya. Jalan masih sangat panjang. Karena di pelosok, masih banyak anak-anak desa yang sedang kehausan membaca buku. Mereka sedang merintih ingin menelan buku cerita bergambar. Itulah setitik perjuangan yang sedang kami rajut, Pak.
Semua demi literasi, semua demi tanah air ini menjadi bangsa yang maju. Kini bersama Bapak Nadiem Makarim, kami optimis mampu membangun anak-didik hingga sakau literasi. Rekan-rekan guru hingga terus menulis buku untuk kemajuan bangsa ini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kami yang baru ....
Bapak Nadiem Makarim.
Selamat datang, selamat bergabung bersama kami.
Energi kami akan semakin melangit jika ....
Bersamamu, kami bergerak untuk bercinta dengan buku
Bersamamu kami berjuang untuk literasi.
Bersamamu kami bergerak untuk Indonesia Maju.
Salam Berani Berubah
Salam Literasi.
Mardiah Alkaff
Guru SMP Negeri 3 Padalarang Kab.Bandung Barat
Fasilitator GLS Bandung Barat
Perintis TBM Wisata Stone Garden
Guru Inspiratif Jabar Een Sukaesih Award Jabar 2017
Nominasi ASN Inspiratif Nasional 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa
Mantap. Inspiratif sekali