Nikmati Saja Iramanya
PUISI
Untaian mutiara tak mampu mewakili bisikan kalbu
Daun bagai di atas angin tertiup badai
Kakin pun tak mampu menapak dasar lantai berkilau intan
Karena..
Tempat berpijak menyalakan bara api kerikil gurun
Walau..
pendakian masih jauh di puncak terbit surya
Menoleh ke kanan,
bertengger raja pembawa kebijakan
Memandang ke kiri,
berdiri penguasa pembawa keadilan
Para malaikat kecil memelas di bawah telapak kaki nirwana
Di puncak pencakar langit
Energi Maha menatap dengan kelembutan kasihnya
Kau..
Melindungi ataukah menindas?
Tanyakan pada nuranimu yang suci!
Dua kekuatan utara dan selatan tetap menjauh
Air dan minyak hanya mampu menghasilkan butiran permata
Kenyataannya...
Kalian telah mengoyak katulistiwa di tengah lingkaran nafas panjang
Tidak relakah jika kau adalah pembuat lubang perahu Nuh?
Padahal samudera menyengat dengan ludahmu yang tajam
Air bah sudah siap menyapu gubuk para pendusta
Namun
Lentera tak mampu menerangi malam mengganti purnama
Langkahmu tetap dalam perbedaan dua kutub jagat raya
Sampai Kapan keegoan akan luluh oleh salju kelembutan?
Kapan angin istana surga menghembuskan belaiannya?
Tak ada yang tahu,
kapan badai akan menggoncang lautan.
Tak ada yang tahu,
Kapan wangi penduduk langit menyebarkan aroma
Saatnya
Kebijakan hanya satu kata
Nikmati saja Iramanya
#mardiah_alkaff
Rabu, 17 mei 2017. Pdl.17.00
Hari Buku Nasional
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tinggi bahasanya bu.
Pak Yudha Kurniawan. Sumuhun pak supados banyak makna dan menimbulkan rasa penasaran para pembacanya. Padahal.intinamah sgt sederhana. Aku dlam puisi tsb ada.dlm.tengah2..dua kekuasan yg sama kuat. Kegoaan keduanya membuat aku bingung krn yang diharapkan kasih dr namun penindasan yg diterima. Semua sulit berubah. Aku tak mampu menghimdarinya. Hanya satu kata. Nikmati dan jalani saja. Nah.begitu pak. Gambaran umumnya.