TERAPI BICARA DAN LITERASI

“Dadaku sesak, penyakit asmaku kambuh,” Seorang siswa perempuan duduk di ruang piket ditunggu teman sekelasnya.

Tidak sengaja aku memperhatikan kecemasan yang terlihat dari wajahnya yang pucat. Namun, aku tidak percaya atas pengakuannya yang memiliki sakit asma kadang jantung atau pun sampai pingsan.

Karena sering siswa mengalami seperti ini di sekolah. Untuk membantunya, Biasanya aku mengajak berbicara santai. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa yang sedang dipikirkannya. Mengapa siswa perempuan lebih banyak dari laki-laki ? Ternyata siswa perempuan lebih pemalu dan pendiam, sehingga jika menghadapi masalah, hanya dipikirkan sendirian.

Setelah beberapa kali menemukan siswa cemas , maka mengobrol santai bisa diterapkan pada siswa lainnya. Hasilnya sangat luar biasa, siswa akan kembali ceria dan bahagia. Namun setiap siswa membutuhkan waktu yang berbeda. Ada yang cukup satu kali atau beberapa kali tergantung dari perbedaan masalah yang dihadapinya.

Penyebab tekanan psikologi pada remaja putri berbeda-beda. Bisa disebabkan masalah ekonomi, hubungan dengan orang tua, teman, guru atau pelajaran.

Selain mengobrol santai, ternyata terapi literasi pun bisa dilakukan. Aku pernah mencoba untuk membantu siswa seperti ini. Cara nya adalah dengan memintanya untuk membuat tulisan bebas, puisi atau cerpen tentang permasalahan yang dihadapinya. Biasanya tanggapan siswa sangat semangat.

Mengajak berbicara santai yang dilanjutkan dengan membuat tulisan akan lebih efektif dalam membantu siswa yang mengalami tekanan psikologis di sekolah. Hasilnya siswa akan memiliki percaya diri dan kembali ceria.

Selamat mencoba..!!!!

Padalarang, 13 April 2017