Pandemi yang melanda negeri ini memaksanya untuk kembali ke daerah asalnya.

Ilmu ilmu kedokteran yang selama ini diterimanya langsung berhadadapan dengan para dokter harus ikhlas dijalaninya lewat daring.

Adalah salah satu kebahagiaan juga bisa belajar dan tetap berkumpul dengan orang tua dan adik adiknya, meskipun ditengah rasa prihatin dan keprihatinan dengan adanya Covid 19.

Baginya ini adalah kekhawatiran besar yang kedua kalinya dihadapi.

Yang pertama adalah ketika awal tahun menginjakkan kakinya di fakultas kedokteran, gempa dahsyat melanda Palu berbarengan dengan tsunami.

Dia berhasil menyelamatkan diri dari reruntuhan bangunan yang nyaris roboh tepat saat perkuliahan hari itu berakhir.

Pasca gempa waktu itu untuk sementara perkuliahan dihentikan menunggu suasana aman dari goncangan dan menunggu selesainya tenda2 darurat untuk perkuliahan.