Mengantar Sahabat
Berita kepergianmu kuterima dari mama, yang membacanya di WAG Orang tua murid.
Sedih?
Tidak!
Karena kutak ingin kau pergi.
Jangan pergi ya....jangan...tetaplah di sini...
Kita belajar dan bermain bersama lagi ya....
Jangan pergi
Tapi mama meyakinkanku bahwa kau telah pergi.
Dan penjelasan mama membuatku lemas.
Ini adalah perpisahan kita yang kedua. Hari hari kita lalui selama ini penuh keceriaan di sekolah...berbagi cemilan...belajar dan bermain bersama hingga lonceng tanda berakhirnya durasi sekolah berakhir tanpa terasa.. Pandemi covid yang berbulan bulan telah merenggut kebersamaan kita, menjadi bagian perpisahan yang pertama.
Hingga akhirnya pagi tadi kudengar berita kepergianmu menjadi bagian perpisahan kita yang kedua sekaligus untuk selamanya.
Terbayang saat ini, saat sekolah dibuka kembali, kau tak ada lagi dibangku sebelahku. Tak adalagi senyum dan candamu. Tak ada lagi teman berbagi ceritaku dan bertukar cemilan. Tak ada lagi teman berlarian, berlomba berada di shaf terdepan kala waktu dluhur menghampiri.
Terik mentari tak menghalangi langkahku untuk mengantarmu, meskipun sebelumnya harus sabar menunggu ayahku yang akan mengantarku menghadiri pemakamamu namun sedang rapat.
Selamat jalan sahabat.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga saja covid 19 ini cepat berlalu dan tidak banyak korban berjatuhan
aamiin yaa rabb
Ikut sedih bacanya, Bun. Salam kenal dan salam sukses.
salam kenal kembali bun...tks