PERANG DINI HARI
Sisa tetes hujan yang menari semalam masih menancapkan dinginnya ke atas bumi....seakan menantang penghuni bumi..."beranikah engkau menembus dinginnku tuk membasuhkan air ke wajah.tangan dan kaki....yaaahh mampukah kah kau berwudlu dalam demgin yang menusuk?"
"Aku mampu ....aku bisa..."....jawab tekad Rian membatin.
Sedetik...dua detik....semenit....dua menit...sejam...belum juga tubuh Rian beranjak dari pembaringan. Niatnya untuk sujud dikeheningan malampun tak terwujud.
"Aahhhh ternyata kamu tak mampu....cemen lu" tetes hujan merendahkannya.
Nyali Rian semakin tertantang....dan suara adzanpun membantu menegakkan tulang tulang penopang tubuhnya
"Esok kita bertemu lagi diwaktu yang sama dan akulah pemenangnya." tekad Rian membatin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar