mardiah toha

Lahir di Surabaya. Menyelesaikan sekolah dasar dan menengah di SD Muh XI, SMPN 2 dan SMAN 2. Melanjutkan S1 FMIPA jur. Fisika UNAIR dan S2 Univ. Gresik Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
BENANG KUSUT MULAI TERURAI . (Hari ke-48 )

BENANG KUSUT MULAI TERURAI . (Hari ke-48 )

Agus duduk di depan TV sambil membuka cat di Hp ketika Bejo dan kawan-kawan datang. Ternyata mereka tepat waktu, keinginan untuk menyelesaikan semua kegelisahan besar sekali. Agus mengajak mereka duduk santai di bawah sambil menikmati acara TV. Tak lama kemudian ibu mas Agus keluar sambil membawa teh hangat dan pisang goreng hangat.

“ Ayo mas … ceritakan ke kami apa yang mas Agus ketahui, kami siap mendengarkan”

“ Iya mas… kami janji hanya sampai pada kita bertiga saja”

Bejo memulai percakapan supaya mas Agus segera bercerita tentang apa yang diketahuinnya. Dan rasa penasaran pada dirinya bisa terobati dan dirinya dan dua sahabatnya bisa konsentrasi ke ujian tanpa memikirkan keanehan yang terjadi.

Agus mengambil teh didepannya, diminumnya sampai timbul bunyi yang menggiurkan bagi yang mendengar.

“ Ayo diminum dulu keburu dingin gak enak nanti”

“ Pisang gorengnya juga, enak lhoh manis masak dipohon”

Tapi ketiga remaja itu hanya diam memandang mas Agus, mereka tak bergeming untuk ikut minum teh. Usaha mas Agus untuk mengalihkan pembicaraan ternyata gagal total. Mereka datang bukan untuk minum teh tapi untuk menyelesaikan masalah. Akhirnya mas Agus pun pasrah, ketiga remaja dihadapannya ini memang teguh pendiriannya. Dirinya mengaku kalah, dan sesuai janji sore tadi dirinya harus menceritakan semua sehingga tidak terjadi kesalahfahaman seperti yang pernah dialaminya dulu.

“ Siapa yang satu kelas dengan Vivin ? …kamu… atau kamu…”

Bejo dan kedua sahabatnya saling berpandangan, apa hubungannya dengan Vivin.

“ Aku mas…”

“ Oh…kamu ya Firman “

“ Kenapa mas”

“ vivin adalah adik Andre, orang yang tinggal di rumah itu”

“ Sebenarnya tidak tinggal sich, hanya berkunjung”

“ Aku semakin gak ngerti mas “ Ade menyelah cerita mas Agus, kepalanya sudah pusing akan bertambah pusing lagi dengan menyebutkan nama Vivin. Bejo tersenyum simpul melihat reaksi Ade yang sebenarnya ada perhatian sama Vivin.

“Lima tahun yang lalu Andre berpacaran sama Nisa’, yang asli dari desa ini… ketika KKN di Blitar Nisa’ meninggal karena hanyut ke sungai”

“ Andre merasa bersalah, penyebab kematian Nisa’ adalah dirinya… karena yang mengajak menelusuri sungai adalah Andre”

“ Sejak kejadian itu Andre mengalami depresi berat… segala upaya untuk menyembuhkan telah dilakukan, tapi nihil hasilnya”

“ Agar Andre tidak tidur dimakam maka dibuatkan rumah sederhana di balik rumpun bambu supaya tidak banyak orang yang tahu, maklum keluarga Andre adalah keluarga terpandang di kota”

Setelah dua tahun pengobatan dan terapi mulai membuahkan hasil, Andre pun bisa hidup seperti semula dan merancang masa depannya lagi, dan akhirnya rumah itupun ditinggalkan begitu saja.

Tapi dua bulan yang lalu Andre mulai kambuh lagi, ia teringat akan Nisa’ kembali sehingga rumah itupun ditempati lagi meski sudah tidak layak dipakai. Untuk menjaga abangnya yang hanya seorang Vivin sekeluarga pindah ke desa ini. Akupun dulu juga berfikir yang bukan-bukan sama sepeti kalian baru jelas ketika tanpa sengaja ketika aku membersihkan makam ayah, aku mendengar teriakan dan tangisan…segera aku mencari asal suara dan dari rumah itulah asalnya. Saat itu semua keluarga andre lengkap ada … ayah, ibu dan Vivin. Andre menangis meraung raung seperti anak kecil ketika aku datang. Sempat juga semua yang disitu menyuruh aku pergi, tapi ketika Andre datang memelukku mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Sejak itu Andre seperti abangku dan Vivin menjadi adikku. Tentang makanan yang dimakan kucingmu itu Fir, yang memberi adalah Vivin dia penyayang kucing.

“ Apa kalian sudah jelas… tidak ada hantu di rumah itu”

“ Ayo sekarang kita ke rumah pak Singgih… “

“ Pak Singgih, siapa itu mas…? “

“ Ayahnya Andre dan Vivin, akan aku kenalkan kalian sama mereka…. Siapa tahu kalian berniat menemani tidur di rumah itu, rumah yang besanding dengan makam”

“ Aduh… gak lah mas…sereemm”

“tapi sama Vivin mau kaaannn” Bejo mulai menggoda Ade, wajah Ade merona merah mendengar ejekan Bejo.

“ Ha…ha…ha… serempak mereka tertawa bersama.

“ ok mas…ayo kita berangkat keburu malam nanti” Ade begitu antusias ingin segera ke rumah Vivin.

Dalam hati Ade bergumam… ternyata inilah hikmah dibalik semuanya, langkah muda untuk bisa mengenal lebih dekat sama Vivin.

Cerme, 23 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setiap kejadian pasti ada hikmahnya slm literasi

23 Jul
Balas

iya bun....salam literasi

24 Jul



search

New Post