Malam ini, lepas magrib tanggal 9 Dzulhijjah kumandang suara takbir mulai terdengar dari masjid, mushola dan surau. Mulai dari kota sampai pelosok desa. Menunjukkan rasa genbira telah datang hari raya Idhul Adha pada esok harinya.

Setiap tangga 10 Dzulhijah semua umat islam yang tidak melaksanakan haji merayakan hari raya Idul Adha. Pada hari itu umat islam disunnahkan untuk berqurban yaitu menyembelih hewan qurban untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat terutama yang tidak mampu. Ibadah qurban disyariarkan Allah untuk mengenang sejarah Iduk Adha sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh Rosulullah saw, “ Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Zalla”

Dalam dunia pendidikan peristiwa qurban dilaksanakan dalam rangka untuk latihan berqurban, penanaman pendidikan karakter siswa dimana pada kurikulum 2013 dituntut untuk dilaksanakan yang meliputi lima hal yaitu: religius, nasionalisme,kemandirian, gotong royong dan integritas. Latihan berqurban yang dilaksanakan disekolah dengan mengumpulkan uang secara sukarela tanpa memaksa, sampai kegiatan penyembelihan dan sampai menyaluran daging qurban secara tidak langsung telah menumbuhkan karaker pada diri siswa.

Namanya saja latihan, tentu saja praktek seperti itu tidak bisa disebut dengan penyembelih hewan udhiyah betulan. Karena kalau yang betulan, tiap orang minimal harus menyembelih seekor kambing. Namun karena judulnya latihan diusahakan agar sejak awal hingga akhir didedikasikan biar mirip dengan aslinya. Ibarat para calon penerbang yang masuk kokpit simulasi, maka semua dibikin mirip dengan keadaan aslinya.

Cerme, 30 Juli 2020