mardiah toha

Lahir di Surabaya. Menyelesaikan sekolah dasar dan menengah di SD Muh XI, SMPN 2 dan SMAN 2. Melanjutkan S1 FMIPA jur. Fisika UNAIR dan S2 Univ. Gresik Ma...

Selengkapnya
Navigasi Web
PENJAGA MAKAM ( 42 )

PENJAGA MAKAM ( 42 )

Mereka berlari dengan kencang hingga mau terjatuh, bergegas mengambil sepeda dan menggayuh sekuat tenaga tanpa henti. Keringat mulai bercucuran membasahi kaos dengan nafas tersengal sengal. Sepeda terus melaju dengan kencang sampai di pertigaan mereka belok ke kanan jalan lurus terus belok kekiri. Kali ini jalan yang mereka lalui jalan makam yang belum rata banyak batu menonjol, Ade beberapa kali hampir terjatuh karena terpeleset batu, untung tangannya sigap badannya stabil menjaga keseimbangan sehingga tidak sampai jatuh. Tak berapa lama mereka belok kekiri dan sampailah di jalan utama menuju ke Firman yang sedang menunggu.

Dari jauh Firman melambaikan tangan dan siap berangkat, tiga sekawan terus mengagayuh sepeda tanpa ada percakapan yang ada dipikiran hanyalah secepat mungkin meninggalkan tempat yang mengerikan itu. Bejo mempercepat laju sepedanya hingga kedua sahabatnya tertinggal dibelakang, didepan jalan bercabang empat, Bejo membelokkan sepedanya kearah kanan baru beberapa meter belok Bejo menghentikan sepeda memberi isyarat kepada kedua temannya supaya mengikuti. Akhirnya Bejo berhenti pas didepan rumah bercat hijau muda. Halamannya luas dan bersih disebelah kiri ada beberapa tanaman cabe dan sebelah kanan tanaman terong, semua tertata rapi dan tumbuh subur. Beberapa saat Bejo menunggu Ade dan Firman untuk diajak bersama ke ruamah yang bercat hijau muda. Disandarkan ketiga sepeda mereka di pagar rumah, Ade dan Bejo masih belum faham apa yang direncanakan Bejo kali ini.

“ Ini rumah siapa Jo ? … “

“ Ya, Jo… kenapa kita kesini … “

“ Lebih baik ke rumahku aja kita bahas di bengkel…”

“ Ssssttt….Jangan berisik…” Bejo meletakkan ujung telunjuk ke bibir agar kedua sahabatnya tidak bertanya terus.

“ Ini rumah pak Saidi penjaga makam, mungkin ada informasi dari beliau tentang rumah itu”

Ade dan Firman mengangguk, mulai faham dengan rencana Bejo. Segera ketiganya dan cimong kucing kesanyangan menuju ke pintu rumah. Belum sampai mereka mengetuk pintu, seorang laki-laki tua sekitar umur tujuhpuluh tahunan membuka pintu dan wajahnya kaget melihat ketiga remaja ada didepan pintu.

“Kalian siapa ya…. Ada apa ?...” sambil mengerutkan dahi bertanda kalau pak Saidi tidak mengenal Bejo dan kawan-kawannya.

“ kenalkan pak, saya Bejo ini teman saya Ade dan Firman, itu cimong kucing Firman”

“ Kami ada perlu sedikit dengan bapak, boleh kami masuk pak”

“ Oh… ya… ayo masuk… ayo jangan sungkan-sungkan, silahkan duduk”

“Ada apa kok kalian serius kelihatannya, trus keringat kalian …. Aduh sampai basah kaos kalian”

“ Rumah kalian dimana, jauhkah dari sini ?”

“Rumah kami didesa ini saja pak, saya anaknya pak Wawan yang buat tempe didesa ini pak”

“ Ooo…ya..ya…saya tahu pak Wawan, ternyata pak Wawan punya anak laki-laki sebesar ini ya “

Pak Saidi tersenyum sambil mengangguk-angguk mendengar penjelasan Bejo, Bejo pun lanjut dengan pertanyaan mengenai rumah di belakang rumpun bambu, semua ditanyakan tak ada sedikitpun perntanyaan yang tak tersampaikan. Pertanyaan yang selama ini memenuhi pikiranya, Ade dan Firman juga tak mau kalah keduanya mengajukan pertanyaan yang mengganngunya selama ini. Terkadang wajah mereka berempat berlipat serius terkadang ceria dengan senyuman bahkan sambil tertawa terbahak-bahak. Terkadang pula pembicaraan menyimpang dari permasalahan, ya ternyata pak Saidi orang yang humoris dan enak diajak bicara. Cerita pengalaman pak Saidi selama jadi penjaga makam atau juru kunci. Laki-laki tua itu bercerita dengan penuh semangat, mungkin selama ini jarang ada orang yang mau mendengarkan ceritannya. Tiga sekawan pun mendengarkan dengan antusias dengan harapan mereka bisa mengorek informasi sebanyak mungkin dari pak saidi mengenai rumah itu.

“ Pernah kapan hari, bapak melihat mobil bagus parkir dipinngir jalan menuju jalan ke makam, bapak kira ada orang jauh yang ziaroh tapi di makan tak ada orang satupun”

“Bapak tunggui sampai laaammaa… tapi hingga mau magrib tak ada orang satupun yang keluar makam”

“ Akhirnya bapak pulang, esok harinya bapak ke makam… mobil itu sudah tidak ada”

“ Bapak keliling ke area makam, mau lihat makam siapa yang dikunjungi, tapi tidak ada”

“Mungkin mobil yang mogok kebetulan di situ kali pak…”

“ Bisa jadi begitu …”

“ Masak mogok setiap sabtu…” pak Saidi gak mau kalah dengan argumen Bejo dan kawan-kawan.

“ Setiap sabtu ? “

Ketiga remaja ini semakin bertambah bingung dengan keterangan pak Saidi bukan bertambah jelas seperti yang diharapkan….Hadehhh…pusing dech.

“ Iya nak…Setiap sabtu mobil yang sama selalu ada disana”

“ Mas Agus, yang kerja jadi satpol PP pernah juga menanyakan ke bapak”

“ seperti yang kalian tanyakan… coba kalian ke mas Agus, mungkin lebih tahu dari bapak”

“ Dulu hampir tiap hari Mas Agus ke sini …sekarang gak lagi, mungkin mas Agus sudah tahu jawabannya”

“ Mas agus yang rumahnya dekat poldes ya pak…”

“ Betul sekali …”

“ Terimakasih pak saidi atas informasinya, mohon maaf kami telah mengganggu”

Bejo berbasa basi dan berdiri mohon pamit, tujuannya sekarang rumah mas Agus untuk mendapatkan informasi yang lebih komplit.

“Ya…sma-sama…hati-hati ya kalau bersepeda…salam untuk bapak …Jo…”

“ Ya pak, permisi…Assalamu’alaikum”

“ Waalaikum salam” Pak saidi melepas kepergian Bejo dan kawan-kawan dan melangkah menuju halaman untuk merawat kebun cabe dan terong.

Cerme, 17 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

inspiratif dan semoga makin sukses

17 Jul
Balas

terimakasih pak Amar...sukses juga untuk bapak...salam literasi

18 Jul

salam literasi buat bapak ibu yang hebat...

17 Jul
Balas



search

New Post