Mardiawati

Mardiawati lahir di sebuah nagari yang bernama Padang Lawas, pada tanggal 29 Mei 1980.kecamatan koto VII, kab, Sijunjung, SUMBAR,27562. Menjadi seorang guru SDN...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pantai Air Manis

Pantai Air Manis

Pantai Air Manis yang terkenal keseluruh pelosok negeri karena ada cerita bersejarah di sana yaitunya sebuah cerita yang telah turun temurun melegenda bahkan sudah di bukukan juga cerita tersebut. Yaitunya cerita Malin Kundang anak durhaka kepada orang tuanya. Konon kabarnya malin yang hidupnya serba kekurangan yang hanya memiliki seorang ibu yang tidak mempunyai penghasilan tetap. Malin yang setiap harinya pergi ketepi laut melihat para nelayan memukat ikan sesekali Malin membantu mengambil ikan dan meletakkannnya di dalam ember. Ibu Malin sangat sayang kepada anaknya meskipun hidup serba kekurangan namun kasih sayang seorang ibu sangatlah terlihat di raut wajahnya.

Suatu hari Malin meminta izin kepada ibunya untuk pergi berlayar mengikuti pengusaha kaya raya yang akan mengarungi lautan luas. Ibu Malin sangat sedih sekali ketika anaknya akan pergi dan entah kapan akan kembali lagi. Ibu berusaha menggagalkan niat Malin. Namun Malin tetap bersemangat ingin pergi merantau ke negeri seberang.

Dengan ratapan dan tangisan Ibu Malin meratapi kepergian anaknya merantau ke negeri seberang dengan niat agar bisa merubah nasib suatu saat nanti. Ibu Malin melepas kepergian anaknya. Malin bersalaman serta berpelukkan dengan Ibunya. Dengan membawa bekal baju yang ada di badan serta beberapa helai pakaian yang di bungkus dengan kain serta di sandang di pundaknya Malin berjalan menuju kapal besar milik pengusaha. Kapal berlayar perlahan namun Ibu tetap menangis melihat kepergian sang anaknya. Sambil menagis Ibu melambaikan tangan sampai kapal tidak kelihatan lagi.

Ibu Malin pulang ke rumahnya di saat senja telah menjelang. Rasa sepi yang tak biasa Ibu hadapi hari ini. Ibu tetap bersedih dan matanya sudah mulai membengkak karena seharian ini menangis terus.

Ibu masih ingat terus apa yang disampaikan kepada anaknya sebelum berangkat tadi, Ibu menasehati Malin agar pandai-pandai di rantau orang jangan lupa Sholat lima waktu dan selalulah berkata jujur.

Malam telah larut mata Ibu tidak bisa terpejamkan pikirannya selalu kepada anak semata wayangnya. “Apakah malin sudah makan”? “Dimanakah Malin tidur”?

Akhirnya Ibu Malin mengambil wudhu lalu melaksanakan sholat tengah malam meminta dan memohon kepada Allah agar anaknya Malin dirantau orang diberikan kesehatan serta dapat rezeki yang banyak sehingga ketika pulang nanti ankanya sudah menjadi anak yang sukses.

Ibu menangis disetiap sujudnya selalu mendoakan Malin agar selamat dan sehat dimanapun juga berada. Itulah kegiatan rutin yang selalu dilakukan oleh Ibu setiap harinya. Hari berlalu Minggu berganti Bulan bertukar Ibu tetap sedih dan mengharapkan kepulangan Malin dari rantau tetapi Malin tidak pernah menampakkan batang hidungnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisannya inspiratif. Yuk, saling follow mengikuti

02 Jan
Balas

Makasih pak

03 Jan



search

New Post