PTM HARI KE-2 DI MI- ku TERCINTA
Sejak keluar SE.Walikota nomor 15 , tentang penyelenggaraan pembelajaran tatap muka terbatas, harapan untuk segera pembelajaran offline sangat besar. Setidaknya itulah yang saya rasakan. Bagaimanapun PJJ tidak bisa maksimal dalam proses pembelajaran. Kita semua tahu. Khususnya yang terlibat di dunia pendidikan.
Maka saya bisa memahami, di tengah tumpukan tugas kepala MI Khadijah, Ibu Dra. Sa'adah tetap berusaha memantau secara langsung PTM di MI Khadijah tercinta ini. Tidak tanggung-tanggung, beliau berdiri di halaman depan, bahkan di panas matahari, sembari memakai atribut protokol kesehatan lengkap ( masker, kaos tangan dan faceshield), "mata elang" beliau tajam mengawasi situasi. Meski bibir selalu tersenyum, saya tahu hati beliau selalu waspada.
Masih segar dalam ingatan kita semua, saat desakan PTM segera dilakukan. Viral di medsos, seorang dokter ( entahlah secara pribadi / atas nama IDI, saya agak lupa) mengatakan bahwa sekolah bisa memunculkan kluster penyebaran virus covid-19. Jutaan anak akan terkena virus covid-19 jika PTM tetap dilaksanakan. Itu satu tahun lalu. Namun kecemasan, akan semakin memburuknya kondisi anak-anak didik , jika tidak segera PTM , juga menjadi kekhawatiran kita bersama.
Bagi saya pelaksanaan PTM bisa ditilik dari dua sisi. Internal dan eksternal. Sisi internal sekolah, seperti keselamatan guru dan staf sekolah. Persiapan sarana prasarana yang memadai terkait alat- alat protokol kesehatan dan lan sebagainya. Persiapan guru untuk menyusun materi yang tetap menarik, namun mengena dan di pahami anak-anak. Mengingat keharusan jaga jarak, tentu membatasi guru untuk mendekat apalagi memeluk siswa. Sedangkan bersalaman saja hanya di lakukan jarak jauh. Ini penting untuk keselamatan guru dan siswa itu sendiri.
Sisi Eksternal, ini yang sangat penting. Bahwa hakekatnya anak-anak akan menjadi kepanjangan info. Mereka akan bercerita kepada orang tua, lalu menjadi mendunia, bagaimana kondisi sekolah. Bagaimana guru mengajar, bagaimana protokol kesehatan di terapkan. Yang tidak kalah pentingnya , bagaimana dampak PTM di sekolah tersebut setelah PTM dilaksanakan. Jika semakin disiplin menegakkan protokol kesehatan , maka sekolah akan memiliki argumentasi dan hujah yang kuat. Andaikata ada siswa atau guru terdampak covid-19. Kemungkinan terkena di luar sekolah. Namun jika lengah, apalagi terlihat secara kasat mata, tidak mengindahkan protokol kesehatan, maka menjadi mudah untuk mengidentifikasi bahwa sekolah yang bersangkutan, menjadi sasaran peredaran virus tersebut. Naudzubillah.
SEMANGAT PTM, SEMANGAT tegakan protokol kesehatan. Semangat mencerdaskan generasi bangsa.
La haula wa la quwwata illa billah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga kita semua baik baik saja dan sehat ya Bun. Aamiin
Mantap Bunda. Tetap berhati-hati, patuhilah protokol kesehatan. Semoga sehat dan bahagia selalu.