Sebersit Harapan

(day 2)

Sejak tahun 2009 guru PNS di SLB se - provinsi Sumatera Utara memang sudah mendapatkan sudah mendapatkan tunjangan penambahan penghasilan (TTP) yang besarannya disesuaikan dengan pangkat dan golongan, saya sebulannya mendapatkan sekitar 2 juta rupiah /bulan, namun kebahagiaan dan penghargaan terhadap kami para guru SLB ini harus berakhir pada tahun 2017 yang lalu.

Pemutusan tunjangan ini tentulah berakibat terganggunya perekonomian kami guru SLB, bagaimana tidak hitungan pengeluaran dan pemasukan tiap bulan yang sudah berjalan normal tiba-tiba harus tergangu dengan pemutusan TPP ini. Hal ini menimbulkan keserasahan bagi kami kelompok guru minoritas kala itu, kegundahan hati kami berusaha kami sampaikan ke wakil rakyat sumut. Beberapa orang kami pergi menemui komisi E saat itu. Rapat dengar pendapatpun di gelar yang dihadiri oleh perwakilan dinas pendidikan, perwakilan BKD dan kami para guru yang merasa hak kami terganggu. Komisi E mencoba memfasilitasi kami, sebab menurut BKP bagi guru yang sudah mendapatkan tunjangan sertifikasi tidak boleh lagi mendapatkan tunjangan lain, karena itu bisa jadi double accounting.

Kamipun mencoba memaparkan dengan bukti-bukti bagaimana perlakuan pemerintah provinsi lain terhadap guru-guru SLB di daerahnya, mereka memberikan tunjangan yang bahkan lebih besar dari apa yang selama ini kami dapatkan. Mereka juga tak menyadari bahwa banyak juga pegawai yang mendapatkan tunjangan ganda sesuai dengan jabatannya, semisal sekarang mereka mendapatkan tunjangan penambahan penghasilan dan juga mendapatkan tunjangan kinerja serta tunjangan jabatan lainnya.

RDP kami sebanyak dua kali pertemuan hanya menghasilkan sebuah janji yang akan mereka perjuangkan, RDP Merekomendasi akan mengajukan tunjangan khsusu bagi guru Sekolah Luar Biasa. PMemang jumlah guru SLB di provinsi ini hanya berkisar 250 orang, sedangkan beban dan resiko kerja guru SLB sangat berbeda dengan guru reguler pada umumnya.

Hari ini muncul sebersit harapan, bahwa komisi E DPRD Sumut kembali mendengungkan tunjangan Khusus bagi guru SLB. Ada harapan, ada senyum, ada semangat kembali memberikan pelayanan terbaik bagi anak-anak disabilitas titipan Illahi di sekolah-sekolah luar biasa.

Terimakasih wakil rakyat, kami merasa adem saat hak-hak kami jadi perhatian dan prioritas kerja kalian. Tetaplah semangat menyuarakan kebaikan, kami akan terus berjuang dan berdoa semoga Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memperhatikan hal ini.

#GurudiatasGaris

https://realitasonline.com/berita/hl/dewan-minta-pemprovsu-berikan-tunjangan-khusus-guru-slb-masih-ada-sma-smk-negeri-di-nias-dinding-tepas